CakNun.com

Sinau Bareng di Australia

Redaksi
Waktu baca ± 3 menit

Siang tadi, Kamis 21 September 2017, Mbah Nun (yang saban hari tanpa henti menyayangi kalian semua dengan menulis Daur dan Khasanah) beserta Ibu Novia Kolopaking berangkat dari Jakarta pukul 10.25 WIB menuju Perth Australia dan tiba pukul 16.00 waktu setempat. Ada apa? Tidakkah jadwal di tanah air sudah mengantre segitu banyak? Ya. Tapi memang ini giliran waktu Beliau berdua pergi ke Australia. Memenuhi undangan teman-teman Indonesia di sana untuk tiga acara Sinau Bareng: di Busselton, Padbury, dan Riverton Leisureplex.

Ramah tamah, silaturahmi, dan welcome dinner di rumah Pak As'ad
Ramah tamah, silaturahmi, dan welcome dinner di rumah Pak As’ad.

Butuh waktu hampir satu jam sejak turun pesawat hingga di keimigrasian. Keluar dari proses di Imigrasi ini kurang lebih pukul 17.00. Dan Mbah Nun serta Ibu Via telah dijemput oleh teman-teman panitia.

Dari Bandara, beliau berdua dan rekan-rekan panitia yang menjemput segera bergerak ke rumah salah satu sesepuh masyarakat Indonesia di Perth yaitu Pak As’ad untuk ramah tamah, silaturahmi, dan welcome dinner.

Suasana kegembiraan karena kehadiran Mbah Nun dan Ibu Via terasa dalam silaturahmi tersebut. Konsulat Jenderal RI Pak Ade Padmo Sarwono, pimpinan NU dan Muhammadiyah setempat, para sesepuh lainnya, hadir dalam silaturahmi ini, serta tentu saja para generasi yang lebih muda. Semuanya turut bersyukur menyambut kedatangan Mbah Nun dan Ibu Via yang telah meluangkan waktu buat berbagi dengan sahabat-sahabat Indonesia di Australia.

Obrolan-obrolan sembari makan malam pun tak terelakkan. Mbah Nun merespons apa-apa yang mengalir menjadi pembahasan. Dari yang ringan-ringan hingga yang perlu pemahaman. Soal kesehatan umpamanya.

Usai silaturahmi di rumah Pas As’ad, Mbah Nun dan Bu Via bersegera istirahat dan besok pagi Jum’at 22 September pukul 09.00 telah dijadwalkan perjalanan menuju Busselton untuk acara Sinau Bareng bersama masyarakat Bunbury, Busselton, dan Margaret Rivers pada malam harinya. Sebelum itu, Mbah Nun akan shalat Jum’at di Masjid Bunbury.

Lama Mbah Nun tidak “menyambangi” Australia. Perjalanan terakhir ke luar negeri adalah ke Korea akhir Januari 2017 dan sebelum itu di Jerman-Belanda-Belgia akhir 2016 serta Amerika Serikat pada 2015. Selebihnya dalam kurun waktu antara Korea dan Australia ini, sebagaimana sebelum-sebelumnya juga, Beliau “pencolotan” dan bagaikan seterika bergerak dari satu kota ke kota lain untuk berbagi Sinau Bareng buat masyarakat Indonesia. Menemui anak-cucunya yang beragam keperluan, pikiran, dan persoalannya mereka, dan di situ sebagai orang tua, Mbah Nun harus dengan energi dan perhatian yang seakan tak sedikit pun boleh kendor merespons kegelisahan jiwa mereka.

Perjalanan ke Australia ini sedikit banyak mengingatkan akan nuansa tematik yang pernah dilontarkan Mbah Nun pada awal 2000-an yakni tentang hubungan kemanusiaan antar warga negara satu dengan warga negara lainnya, tentang suatu hubungan kultural bernama People to People Diplomacy, dan dalam konteks hubungan dengan Australia ini, dulu Mbah Nun punya ungkapan: Austranesia.

Bersama Konjen RI, pimpinan NU dan Muhammadiyah setempat, para sesepuh, dan para generasi yang lebih muda.
Bersama Konjen RI, pimpinan NU dan Muhammadiyah setempat, para sesepuh, dan para generasi yang lebih muda.

Perjalanan keluar negeri tampaknya memang selalu Mbah Nun landasi dengan kesadaran membangun hubungan kemurnian kemanusiaan dan kultural dengan warga negara setempat yang berarti lintas bangsa dan juga seringkali lintas agama. Selalu ada kehadiran, pertemuan, atau interaksi dengan masyarakat asli negara tersebut, dan pada saat itulah interaksi kemanusiaan universal berbicara dan terasa arti pentingnya.

Di Australia ini, oleh panitia dan rekan-rekan warga Indonesia, Mbah Nun di antaranya akan diminta berbagi ilmu mengenai “Mempererat Ukhuwah Islamiyah” dan “Memperkuat Wawasan Kebangsaan” dan tentu dalam perspektif kekinian dan masa depan dalam vision Mbah Nun.

Sementara Mbah Nun pergi ke Australia, kalian semua tetap harus rajin bekerja dan rajin tandur. Ojo ngopi thok ae! (HM)

Lainnya

Sunda Mengasuh___

Sunda Mengasuh___

Sudah sejak pukul 18.00 penggiat Jamparing Asih berkumpul di gedung RRI.

Jamparing Asih
Jamparing Asih