
Drama Mlungsungi #7
Mas Harno, sesepuh teater Yogyakarta yang banyak juga melahirkan kelompok-kelompok teater di Yogyakarta, dalam ...
Mas Harno, sesepuh teater Yogyakarta yang banyak juga melahirkan kelompok-kelompok teater di Yogyakarta, dalam ...
Nama pelaku dalam lakon MLUNGSUNGI hampir 100% tidak berasal dari nama-nama manusia dari budaya ...
Siang tadi (21/01/2022), para pelakon dan pengolah musik teater Mlungsungi latihan di Srikaton Home ...
Lakon MLUNGSUNGI ditulis oleh Emha Ainun Nadjib atau Mbah Nun. Naskah drama Mlungsungi ditulis ...
Struktur lakon dan pelaku MLUNGSUNGI terdiri atas Tiga Rabbah, Tiga Leluhur, Pemerintahan dan Aktivis ...
Drama MLUNGSUNGI tidak menerapkan sistem penyutradaraan tunggal, melainkan penyutradaraan bersama: Jujuk Prabowo, Fajar Suharno, ...
Silaturahmi Mbah Nun ke rumah Pak Azwar AN bersama teman-teman Seniman Jogja pada 16 ...
Irisan kemampuan wicara dan wirama yang fasih-harmonis akan memperkuat karakter aktor. Tapi ada prasyaratnya. Penguasaan atas ...
Kamis 6 Januari 2022 kemarin, komunitas Reriungan Teater Yogyakarta memulai proses bersama untuk mementaskan ...
Sengkuni2019. Baik yang dipentaskan di Yogyakarta maupun yang di Surabaya telah rampung dilaksanakan.
Teater Perdikan Sengkuni2019 di Kota Surabaya pada akhirnya tuntas dipentaskan sesuai yang diagendakan, 7-8 Maret 2019.
“Semua membutuhkan segalanya, karena hidup ini bulat utuh,” begitu kira-kira isi dialog Mas Timsuk kepada Mas Bagus, dalam Pentas Sengkuni2019.
Dengan khidmat rasa syukur terpanjat kepada Sang Maha Sutradara Kehidupan, akhirnya pementasan Sengkuni2019 hari pertama, Kamis (7/3), dapat dilaksanakan selaras dengan rencana.
Selepas Maghrib (7/4), para penonton Teater Perdikan Sengkuni2019 berduyun-duyun memusati komplek Balai Pemuda, Surabaya.
Sebuah naskah teater telah lahir dari tangan Mbah Nun. Sengkuni2019, judulnya.
Setelah kurang lebih tujuh jam perjalanan dari Yogyakarta, Rabu (6/3) dini hari rombongan pemain sekaligus kru Sengkuni2019 telah tiba di Surabaya.
Sehabis nonton pentas Sengkuni, sejumlah penonton menggugat: “Apa solusi yang ditawarkannya?”
Satu pertanyaan itu dijawab oleh Sengkuni dengan tiga pertanyaan balik:
“Solusi untuk masalah apa?
Rombongan pemain dan kru Sengkuni2019 telah bertolak dari Yogyakarta menuju Surabaya pada sore hari tanggal 5 Maret 2019 Masehi.
Menggelar satu pementasan dalam dua hari berturut-turut adalah tantangan tersendiri.
“Akhirnya nonton teater lagi. Terakhir Saya nonton sekitar 20 tahun yang lalu loh”, begitu ungkap seorang kawan baik saya dari Semarang saat bareng-bareng duduk ngleseh di selasar menunggu saat pementasan Sengkuni2019 dimulai.
Di antara penonton Sengkuni2019, terdapatlah dua orang bernama Rofiq dan Rian yang menonton pada malam pertama.
Walaupun kisah Sengkuni diangkat dari sejarah masa silam dan dihadirkan kepada kita melalui dunia pewayangan, pentas Sengkuni2019 ini adalah sebuah pembacaan kembali di masa kini, baik dari sisi cara yang baru dalam memahami sejarah Sengkuni seperti tercermin dalam gagasan yang ada pada naskah maupun komponen-komponen kekinian lain yang mendukung kualitas panggung.
Datang dari Pati, ditemani anak-anaknya, Habib Anis menonton Sengkuni2019 pada malam pertama, dan berikut komentarnya seusai menyaksikan Sengkuni2019:
“Saya melihat gambar besar.
Sebagaimana pada hari pertama, pementasan Sengkuni2019 hari kedua di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta berjalan lancar.