CakNun.com

Kostum Sebagai Wujud Cinta Kasih

Redaksi

Banyak faktor yang mendukung untuk sebuah pementasan teater, salah satunya bagian kostum yang bertugas menghidupkan karakter pemain ke dalam bentuk efek visual gerak, pembeda setting, membuat para pemain merasa nyaman pada setiap posisi yang diperankan dan terpenting memiliki “kedekatan emosional” dengan sutradara untuk dapat mewujudkan seni keindahan.

Nah, berbekal pengalaman di dunia perkostuman, ditambah saya berlatar belakang seorang penari yang memiliki sanggar, maka saya sangat bersyukur kepada Tuhan telah dilibatkan dalam pementasan MLUNGSUNGI, karya Emha Ainun Najib untuk “melayani” kostum hampir 60 orang pemain. Ini membuktikan bahwa di usia saya yang ke-64, SENI KREATIVITAS TANPA MENGENAL BATAS.

Terima kasih kepada para Sutradara hebat atas “sharing-sharing” positifnya, terima kasih juga untuk inisiator pementasan ini, Mas Edo dan Mas Godor, juga terima kasih para sahabat, adik-adik dan anak-anakku di Reriungan Teater Yogyakarta. Semoga kostum yang dikenakan saat pementasan adalah wujud Cinta Kasih “bunda” untuk kalian. Salam dan tetap sehat ya.

Titi Sutanti S, bagian Kostum.

Ilustrasi: © Vincensius Dwimawan

Lainnya

Gerakan “Mlungsungi”, Gerakan Reriungan

Gerakan “Mlungsungi”, Gerakan Reriungan

Dua malam berturut-turut (25 & 26 Maret), Reriungan Teater Yogyakarta telah mementaskan naskah “Mlungsungi” karya Emha Ainun Nadjib di Concert Hall Taman Budaya Yogyakarta.

Odi Shalahuddin
Odi Shalahuddin
Exit mobile version