Pohon Bailora
Banyak sekali ekspresi masyarakat, terutama tokoh-tokoh kelas menengahnya, yang kemlinthi, gembagus, seneng pamer; “Saya merakyat! Kami peduli! Kami mengabdi rakyat!” dan banyak sekali umuk-umuk pekok seperti itu.
Banyak sekali ekspresi masyarakat, terutama tokoh-tokoh kelas menengahnya, yang kemlinthi, gembagus, seneng pamer; “Saya merakyat! Kami peduli! Kami mengabdi rakyat!” dan banyak sekali umuk-umuk pekok seperti itu.
Orang-orang yang merasa normal dan tidak stunting itu menyangka bahwa daya hidup, vitalitas hidup, dan kreativitas hidup hanya terletak dalam pikiran. Padahal pikiran hanyalah alat yang paling sederhana dari sistem ruh dan entitas jiwa manusia.
Manusia diberi kemerdekaan untuk mengikuti kemauannya sendiri. Di sekolahan-sekolahan, itu namanya Free Will. Hanya saja, demi keselamatan masa depannya, manusia jangan semau-maunya nuruti wudelnya sendiri saja. Jangan adigang adigung adiguna.
(Di suatu tempat yang remang-remang, Ki Mondoroko Juru Martani menemui dua tamunya, Syech Jangkung dan Kiai Tegalsari)
MONDOROKO : Betapa aneh perbincangan yang Kiai dan Syech usulkan.
(Perhatian Tumenggung Cekal Birowo dan Karang Gumantung serta Warok Gagang Subendo dan Wongso Jolego terpusat kea rah datangnya suara tembang itu)
JOLEGO : Syech Jangkung!
Maksudnya Revolusi Yonan adalah upaya besar-besaran dan revolusioner untuk memperbaiki dunia perkereta-apian. Makanya disebut Yono Tenan.