Kegembiraan dan Takdzim untuk Syaikh Nursamad Kamba
Tepat satu minggu Syaikh Nursamad Kamba berpulang. Sore tadi (26/6) sebelum acara 7 hari Yasinan dan Tahlilan, Mbah Nun menyempatkan berziarah ke makam almarhum Syaikh Nursamad Kamba di TPU Kampung Rambutan Jakarta Timur. Setelah tadi malam Maiyahan bersama teman-teman Gambang Syafaat di Kadipiro, Mbah Nun segera bertolak menuju Jakarta.
Sesuai tajuk acara malam ini, semua yang hadir melantunkan doa, mengungkapkan syukur serta kegembiraan karena ditakdirkan oleh Allah untuk mengenal almarhum Syaikh Nursamad Kamba. Banyak hikmah, khasanah ilmu, pesan, dan nasihat dari beliau yang terekam kuat dalam ingatan kita.
Dalam kesempatan tadi, Mbah Nun menekankan bahwa tugas Jamaah Maiyah selanjutnya adalah menggali khasanah keilmuan yang sudah diwedar oleh almarhum Syaikh Nursamad Kamba.
Salah satu nilai yang sangat membekas, yang pernah disampaikan almarhum Syaikh Nursamad Kamba adalah bahwa Islam itu lebih luas dari khasanah ilmu yang kita pahami mengenai Islam itu sendiri hari ini. Menurut beliau kita sangat berjarak dengan kesejatian Islam yang semakin tergerus peradaban. Dengan Rasulullah Saw pun kita tidak benar-benar mengenalnya. Mungkin itulah alasan mengapa almarhum Syaikh Nursamad Kamba menerjemahkan buku Sejarah Otentik Nabi Muhammad Saw.
Banyak gagasan revolusioner yang diwariskan oleh almarhum Syaikh Nursamad Kamba. Salah satunya adalah merintis lahirnya Jurusan Tasawuf Psikoterapi di Fakultas Ushuluddin UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan merupakan prodi pertama Tasawuf Psikoterapi di Indonesia.