Saat-Saat Terakhir Bersama Soeharto
Judul: Saat-Saat Terakhir Bersama SoehartoPenerbit: Bentang PustakaTahun: 2016
Buku ini semula diterbitkan Zaituna, Hamas, dan Padhangmbulan tahun 1998. Tahun 2016 kemudian diterbitkan ulang oleh Bentang Pustaka. Atas pertimbangan relevansi tematik itulah yang membuat buku ini masih relevan dibaca kapan pun. Sebagai sebuah pengalaman empiris Cak Nun bertemu Soeharto untuk dibujuk “lengser”, buku ini menjawab persoalan samar-samar yang terjadi di lingkungan istana. Sidang pembaca dibukakan wawasannya terhadap tipu muslihat reformasi yang sesungguhnya tak jauh dari “transaksi kepentingan politik” semata. Cak Nun dalam bukunya ini menyodorkan alternatif wacana mengenai reformasi yang selama ini penuh dengan akrobat kekuasaan yang semu dan distortif. Ia menulis, “Di manakah letak kita, para rakyat kecil yang tak berdaya ini? Di koran, di televisi, mereka semua berbicara dengan gagah dan patriotik. Namun, fokus pembicaraan mereka kebanyakan tentang tema-tema ‘pembagian kekuasaan’ atau ‘perebutan kekuasaan’. Hampir tak ada yang kita rasakan hatinya mencintai kita, yang memfokuskan perhatiannya pada apakah kita akan kelaparan atau tidak.”