Semoga Kita Tetap dan Selalu Manusia
Tulisan dari Muhammad Zuriat Fadil
“Mikul Dhuwur” Sanad dan Nasab Kesenian, Menuju “Kelahiran”
Majelis Para Awam, Satu Forum Seribu Podium
Dusun Nangsri Golèk Aji Bebarengan
Jihadis Cinta dan Kemesraan Memarkirkan Diri di Maiyah
Sinau Bareng “Momong Generasi”
Elang Jawa Bebrayan, Menukik pada Kedalaman
Para Jurnalis Bermartabatlah, Sedikit Saja
Mantra yang Mengembalikan Manusia
Mantra untuk Kemurnian dan Harga Diri Manusia
Tauhid Penghidupan, Maiyah di Hadapan Dunia
Tasawuf Pembongkar Relasi Kuasa, Menyelami “Anggukan Ritmis Kaki Pak Kiai”
Ngayogyakarta Ngemong, Menusantarakan Bocah NKRI
Kuda-kuda Menghadapi Era Kehancuran yang Disangka Kejayaan
Short Story About “Gempal-Gempal Maiyah”
Menggali Nada-Nada di Perjalanan Sunyi
Refleksi “Takbir Akbar” (2)
Indonesia Wallahu A’lam Bish-showab
Refleksi “Takbir Akbar” (1)
Penggalan Satu Babak “IBU” di Kadipiro, Bocah dan Sang Pamomong
Kyai Muzammil Mempersaksikan Kebesaran Jiwa Maiyah Ambengan
Maqom Otentik Maiyah Sebagai Ibu Susu Indonesia
Peta Perlawanan Sunyi, La Syarqiyyah wa La Gharbiyyah di Taman Kesejatian
Langen Mandrawanaran, Doa Peradaban dari Kadipiro
