Ubet Adalah Koentji
Itu adalah tema Tafsir Nadjibiyah edisi ke-16, Sabtu, 22 Juni 2024. Seperti biasa digelar secara live streaming di YouTube caknun.com. Judul itu terinspirasi tayangan video pendek Mbah Nun yang nanti bareng-bareng kita simak terlebih dahulu. Di video itu, Mbah Nun menuturkan mindset pribadinya tentang sregep sebagai kemestian hidup.
Sungguh berdosa kita sudah dianugerahi tangan, kaki, badan, dll. jika tidak digunakan untuk bekerja dengan rajin. Kaki dan tangan adalah “pinjaman“ dari Allah yang harus dikembalikan dalam bentuk dipakai bekerja, beraktivitas, dan nyambut gawe dengan sregep. Malas itu haram atau dosa. Demikian Mbah Nun punya prinsip pribadi.
Tidak sulit memahami apa yang dikatakan Mbah Nun. Mosok ya hidup nggak rajin. Gimana bisa mencapai sesuatu yang baik dan diinginkan, kalau nggak sregep, hanya tenguk-tenguk, glundang-glundung. Kecuali kita anaknya penguasa atau dekat-dekat orang yang dekat dengannya. Atau kita punya warisan berlimpah ruah dari orangtua kita.
Tapi, terlepas dari soal apa target atau cita-cita kita, pertama-pertama sebagai landasan hidup Mbah Nun mengajak supaya kita punya perasaan bahwa tidak asik dan aneh kalau sebagai manusia kita malas atau tidak sregep. Mbah Nun sendiri memberi contoh pernah bekerja keras dalam semalam menulis satu buah buku supaya dapat uang untuk modal menikah.
Sregep memang bukan satu-satunya faktor yang menentukan tercapainya sesuatu yang kita harapkan atau targetkan. Tetapi, sebagai modal dasar, mindset personal seperti sregep harus dipunya. Bahkan di lain kesempatan Mbah Nun menyebutkan bahwa kualitas yang perlu kita miliki bukan sekadar sregep, tapi juga ubet. Apa ya bahasa Indonesianya? Kalau sregep mungkin padanannya adalah rajin. Kalau ubet?
Walau keharusan sregep berlaku untuk setiap orang, apapun bidang yang digeluti, namun sejalan dengan bahasan sregep dan tema Ubet Adalah Koentji, Tafsir Nadjibiyah kali ini berkolaborasi dengan teman-teman Jamaah Maiyah pelaku usaha. Ada Resto Losarium: Imaji Rasa Indonesia; Ecy Puding: Menerima pesanan aneka puding, cake, snack box, nasi box; dan Barickly Motor: Jual beli dan tukar tambah motor bekas.
Kolaborasi dengan jamaah Maiyah pelaku usaha ini dimaksudkan untuk memberikan salah satu ruang ekspos bagi usaha mereka sehingga teman-teman yang lain mengetahuinya, dan harapannya bisa terjalin silaturahmi usaha hingga terbentuk trust yang berjalan kuat di antara teman-teman semua.
Bersama mereka, Tafsir Nadjibiyah #16 akan mengajak kita ngobrol tentang Ubet Adalah Koentji.