Ngamen Syafaat Bersama KiaiKanjeng
Grup Musik Gamelan Kiaikanjeng, atau mini Kiaikanjeng atau terbangan KiaiKanjeng sedang punya agenda baru: keliling di Bantul. Nama acaranya Ngamen Syafaat.
Kata Syafaat ini mestinya ada tujuan. Pasti teman-teman Kiaikanjeng ingin ngamen yang aman. Yang tuan rumahnya membuka pintu 24 jam untuk di-ameni. Biasanya, di rumah makan kelas menengah atas, di pintu depan atau pagar, ada tulisan Pengamen Dilarang Masuk. Atau Ngamen Gratis. Intinya adalah menolak pengamen. KiaiKanjeng tidak mau spekulasi. Langsung ngamen syafaat saja — kata Mbah Nun pada suatu kesempatan, “Jaluk Allah langsung rek. Syafaatnya online 24 jam. Tergantung niat dan toto atimu…”
“Kiaikanjeng akan menampilkan apa nanti?” Tanya Munir, jamaah setianya KiaiKanjeng
“Akan ada dua formula nanti. Tergantung tempat dan kondisi. Kalau di lapangan terbuka, kami akan setting dengan Gamelan lengkap. Dengan nomor-nomor yang pasti lebih jangkep dan maksimal…”
“Formula kedua adalah full terbangan dengan 1-2 alat musik kombo. Nomor-nomor shalawatannya akan kami pilih yang familiar bagi masyarakat umum…”
“Memangnya ada nomor shalawat KiaikKanjeng yang tidak familiar?” Tanya Munir lagi.
“Lho lha banyak. Lagu KiaiKanjeng ini asing bagi masyarakat umum. Ada yang berjudul Shalawat Watu. Shalawat An-Nabi Bond. Yanabi Sirkus. NabiShalawat Grahadi. Coba judul opo iku. Orang Bantul pasti geleng-geleng kepala kalau dikasih nomor-nomor di atas…”
Munir diam tersenyum kecut. Mungkin kecewa. Karena yang ia senangi selama ini ternyata hanya dia sendirian.
Untuk tahap awal ini, Kiaikanjeng akan mulai Ngamen Syafaat di Lapangan Jambidan Banguntapan Bantul pada Kamis 31 Oktober 2024 pukul 19.30 hingga selesai.