CakNun.com

Maiyahan sebagai Ikhtiar Untuk Mengharukan Allah

Catatan Kenduri Cinta edisi Februari 2024
Kenduri Cinta
Waktu baca ± 11 menit
Dok. Kenduri Cinta

Sebagai sebuah forum yang egaliter, juga sebagai forum dengan seribu podium, malam itu hadir di Kenduri Cinta tiga narasumber perempuan: Mbak Bivitri Susanti, Prof. Premana Premadi dan Mbak Via. Kehadiran tiga narasumber perempuan ini tentu bukan hal yang direncanakan sebelumnya. Karena pada awalnya adalah Kenduri Cinta ingin menghadirkan narasumber perempuan dengan latar belakang yang berbeda-beda tentu saja. Saat menghubungi Mbak Bibip (Bivitri Susanti), belum muncul ”Dirty Vote”. Dengan alasan ingin menghadirkan narasumber perempuan, Mbak Bibip bersedia untuk hadir di Kenduri Cinta. Dengan latar belakang hukum tata negara, tentu akan ada banyak hal yang bisa dibincangkan oleh Mbak Bibip di forum ini.

Begitu juga dengan Prof. Premana Premadi. Seorang Astronom, Guru Besar ITB dan saat ini menjadi Kepala Observatorium Bosscha. Sebagai seorang Astronom, tentu beliau sangat fasih berbicara mengenai kosmos, galaksi dan benda-benda perbintangan di antariksa. Alam semesta adalah sebuah oskestrasi yang diselenggarakan oleh Allah dalam komposisi harmoni yang sangat seimbang. Bagaiman bintang-bintang dapat beredar di angkasa, ada yang hancur karena bertabrakan dengan bintang yang lainnya, ada yang hancur karena meledakkan diri, namun pada akhirnya kita yang tinggal di Bumi ini tidak memperhatikan itu sebagai sebuah fenomena. Padahal, Bumi ini hanyalah satu bagian kecil dari galaksi dan tata surya yang ada.

H-1 Kenduri Cinta diselenggarakan, kami mendapat informasi bahwa Mbak Via akan datang ke Kenduri Cinta. Sebuah momen langka yang tentu sangat istimewa bagi kami. Mbak Via yang selama ini adalah faktor primer atas hadirnya Cak Nun di forum-forum Maiyah. Atas izin dan keikhlasan Mbak Via, sehingga Cak Nun bisa berkeliling ke banyak tempat, menemui anak cucu Maiyah.

Istiqomah. 24 tahun Kenduri Cinta berproses, diselenggarakan secara swadaya menjadi satu perjalanan panjang yang patut disyukuri. Forum ini sudah mampu untuk mandiri, tidak bersandar pada sosok yang akan berbicara. Kenduri Cinta semakin yakin pada dirinya sendiri bahwa forum ini benar-benar menjadi forum terbuka untuk siapa saja. Sebuah forum yang diikhtiarkan untuk Sinau Bareng, bukan untuk dijadikan proposal demi kepentingan politis sesaat. Maiyah dengan sekian banyak titik simpulnya tanpa pamrih terus berproses, setia kepada value yang dibawa oleh Cak Nun.

Meskipun tetap dalam kesadaran bahwa logika Allah tidak sama dengan logika manusia. Manusia hanya bisa berencana dan Allah jua yang akan menentukan hasil akhirnya. Perjalanan panjang Maiyah jika ditarik dari garis awal Padhangmbulan, maka sudah melewati tiga dekade. Dan sampai hari ini pun, Maiyah sama sekali tidak pernah dimanfaatkan oleh Cak Nun untuk kepentingan atau pamrih pribadi. Semua atas dasar keikhlasan, guyub rukun, duduk melingkar bersama, sinau bareng, mencari apa yang benar bukan siapa yang benar.

Kenduri Cinta
Kenduri Cinta, majelis ilmu, sumur spiritual, laboratorium sosial, basis gerakan politik bahkan universitas jalanan yang tidak pernah habis pembahasan SKS nya, kurikulum dan mata kuliahnya selalu bertambah, dosennya adalah alam semesta.
Bagikan:

Lainnya

Exit mobile version