CakNun.com

Litaskunu Fii Maiyah, Menemukan Ketentraman di Maiyah

Kenduri Cinta edisi Mei 2024
Kenduri Cinta
Waktu baca ± 12 menit
Dok. Kenduri Cinta

Mengurai Beda Kreativitas dan Inovasi

Malam itu, hadir di Kenduri Cinta juga Dr. Indrawan Nugroho, seorang pakar konsultan inovasi. Dr. Indrawan menyoroti hasil survey bahwa Indonesia menjadi negara dibawah Filipina dan Thailand sebagai negara yang sangat rendah inovasinya. Menurut Dr. Indrawan, seberapa jauh sebuah negara akan berkembang akan bisa diukur dengan jumlah inovasinya apakah selalu bertambah atau stagnan, bahkan mungkin berkurang setiap tahun.

Meskipun Indonesia memiliki perkembangan start-up nomor 6 di dunia, tetapi indeks inovasinya tetap rendah. Meskipun variabelnya memang begitu banyak untuk mengukurnya. Disampaikan oleh Dr. Indrawan, keberagaman manusia di Indonesia menjadi salah satu faktor sehingga indeks inovasinya rendah. Secara SDM sudah beragam, infrastruktur yang dibangun oleh Pemerintah juga belum merata, dan juga kebijakan-kebijakan Pemerintah belum mampu mengakomodir para inovator-inovator di Indoensia dalam melakukan riset dan pengembangan. Juga, rendahnya kesadaran untuk menjaga hasil riset dalam hak paten masih terjadi. Banyak sekali anak-anak Indonesia yang mampu menjadi inovator, tetapi tidak memiliki kesadaran untuk mendaftarkan hasil penemuannya untuk dipatenkan. Sehingga, penemuannya tidak terdata secara valid dalam sistem.

Dr. Indrawan kemudian menegaskan bahwa inovasi itu datang dari sebuah masalah, bukan dari sebuah ide. Sesederhana kita mampu hadir dalam penyelesaian persoalan yang dihadapi oleh orang lain, maka kita bisa disebut sebagai seorang inovator. Dan salah satu modal terbesar Indonesia saat ini untuk menuju Indonesia Emas 2045 adalah bonus demografi dimana 70% warga negaranya berada di usia produktif.

Dok. Kenduri Cinta

Merespon indeksi novasi yang sebelumnya dipaparkan oleh Dr. Indrawan, Sabrang merespon bahwa kita jangan lupa bahwa indeks itu juga dibuat oleh manusia. Ada variabel atau parameter yang sangat mungkin tidak cocok untuk diterapkan di arena yang bernama Indonesia ini. Seperti yang juga disampaikan sebelumnya oleh Dr. Indrawan, ada banyak anak-anak muda yang jauh di ujung pulau dengan resource yang terbatas, tidak memiliki koneksi internet yang cepat, namun mereka mampu melakukan riset dan mampu melahirkan penemuan baru yang menjadi solusi bagi masyarakat di sekitar mereka.

Sabrang kemudian mengurai antara beda kreativitas dengan inovasi. Karena itu adalah 2 hal yang berbeda. Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat sesuatu yang baru. Sementara tolok ukur inovasi harus bisa diukur secara tengible. Sebuah inovasi apakah ia diterima oleh masyarakat, memberikan manfaat, menghadirkan perubahan dan seterusnya, itulah beberapa tolok ukur keberhasilan sebuah inovasi. Tidak semua kreativitas adalah inovasi. Tetapi, inovasi datang dari kreativitas. Indonesia adalah sebuah negara dengan warga negara paling kreatif di dunia. Contoh paling sederhana adalah bagaimana meme sepakbola bisa muncul dalam sekejap saat sebuah pertandingan sepakbola itu belum selesai. Sangat kreatif. Bahwa itu tidak bermanfaat bagi orang lain, itu hal lain.

Kenduri Cinta
Kenduri Cinta, majelis ilmu, sumur spiritual, laboratorium sosial, basis gerakan politik bahkan universitas jalanan yang tidak pernah habis pembahasan SKS nya, kurikulum dan mata kuliahnya selalu bertambah, dosennya adalah alam semesta.
Bagikan:

Lainnya