CakNun.com

IMPERSONATION, Meneguhkan Kembali Nasionalisme di Kenduri Cinta

Kenduri Cinta
Waktu baca ± 19 menit
Kenduri Cinta Agustus 2024.
Kenduri Cinta Agustus 2024 (Dok. Kenduri Cinta)

Dan itu yang juga masih terjadi akhir-akhir ini dan dialami oleh anak-anak muda yang begitu menggandrungi K-Pop. Begitu mati-matian dibela, padahal mengenal secara dekat pun tidak. Namun demikian, dari Point of View yang lain, dr. Ryu merasa memang itu salah satu pondasi kapitalis hari ini. Adanya idol terbukti memutar roda perekonomian. Berapa banyak uang yang berputar pada industri K-Pop hari ini? Begitu banyak putaran uang itu dan menghidupi banyak orang. Setidaknya, dari POV tersebut, kita bisa melihat bahwa ada dampak ekonomi yang bisa dimanfaatkan.

Sedikit berbelok, dr. Ryu bercerita momen satu pertemuan dengan Cak Nun saat di Malang, pada medio 89 akhir, saat itu Cak Nun sedang rokokan di rumah Cak Fuad, sedang ngambek karena sebagai anggota ICMI tetapi dilarang masuk pertemuan ICMI karena mengenakan celana jeans. Memang, saat itu Cak Nun dimasukkan ke dalam struktur pengurus ICMI oleh B.J. Habibie, bersama beberapa tokoh yang lain. Pada pertemuan di Malang yang saat itu Cak Nun dilarang masuk karena Presiden Soeharto saat itu hadir, sementara protokoler kepresidenan mengharuskan tamu undangan mengenakan celana kain. Tentu saja Cak Nun lebih memilih untuk tidak mengikuti acara tersebut, dan memilih untuk rokok’an saja di rumah Cak Fuad.

Momen pertemuan secara langsung antara dr. Ryu dengan Cak Nun memang terjadi lebih dari 30 tahun lalu, diakui oleh dr. Ryu, setelahnya hanya bertemu Cak Nun melalui tulisan-tulisan di media massa. Dan memang dr. Ryu ini juga lain dari orang yang biasanya mengenal Cak Nun dari tulisan atau buku-buku. Biasanya, orang saat ditanya mengenal Cak Nun dari buku apa atau dari tulisan apa, banyak menyebut buku yang berjudul: Slilit Sang Kiai. Sementara dr. Ryu sangat terkesan dengan karya Cak Nun yang terkumpul dalam buku Arus Bawah. Sebuah buku yang menurut dr. Ryu mengkritik penguasa Orde Baru dengan pasemon yang keras namun dibalut dalam cerita pewayangan. Bagi orang yang tidak suka dengan cerita wayang, buku Arus Bawah tentu bukan buku yang menarik untuk dibaca.

Ditanya mengenai otak kanan dan otak kiri, dr. Ryu menjawab dengan tegas bahwa istilah itu tidak ada. Hanya mitos. Karena manusia itu sebenarnya menggunakan otak 100%. Melalui khasanah sains, dr. Ryu menjelaskan banyak hal mengenai struktur otak malam itu di Kenduri Cinta. Hal lain yang dijelaskan oleh dr. Ryu adalah, bahwa otak itu tidak bisa membedakan benar atau salah, otak dalam manusia hanya mampu memilih hal-hal yang disukai.

“Hampir semua orang menganggap bahwa dirinya adalah pusat alam semesta”, lanjut dr. Ryu. Membincangkan Negara, dr. Ryu menukil pembukaan dalam Undang-Undang Dasar 1945: “Bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa”, kemudian dr. Ryu berkelakar: “Kalau suku Jawa ingin merdeka, mau apa kalian?”. Grrrrrrr……

Juga mengenai Negara, dr. Ryu menyampaikan bahwa sebelumnya Negara itu tidak ada. “Negara itu pernah nggak ada, terus diada-adakan supaya kita punya alasan untuk ngumpul bareng”, sebut dr. Ryu. Yang kemudian oleh Yuval Noah Harari menyebut ada sebuah konsep berupa realita inter subjektif, sesuatu yang manusia mengada-adakan sehingga kemudian benar-benar ada, dan salah satu contohnya adalah Negara. Juga Indonesia ini, dr. Ryu mencontohkan pada 17 Agustus 1945 jam 07.00 pagi saat itu Indonesia belum ada, baru kemudian pada 17 Agustus 1945 jam 10.00 Indonesia menjadi ada, setelah Bung Karno membacakan naskah Proklamasi. Indonesia mendadak ada, dan kemudian saat itu ada orang yang rela mati untuk Indonesia yang dua jam sebelum Proklamasi itu Indonesia sendiri belum ada.

YouTube video player

Membela mati-matian tentang sesuatu yang awalnya tidak ada dicontohkan oleh dr. Ryu dalam hal lain: Sepakbola. Saat berada dalam teritori yang kecil, misalnya Persebaya dan Arema. Ketika batas teritorial yang digunakan adalah area kabupaten, maka rivalitas Persebaya dengan Arema akan memanas. Ketika teritorialnya diperbesar, maka Persebaya dan Arema akan bergabung menjadi Jawa Timur, sehingga akan berhadapan dengan Provinsi lain. Begitu juga saat teritorialnya diperbesar lagi: Indonesia, maka nasionalismenya akan semakin meluas, sehingga saat bertanding melawan Malaysia, semua bergabung dalam satu barisan untuk membela Indonesia. “Apakah itu semua penting? Penting. Karena kita bersatu dalam bernegara ini untuk bekerjasama”, lanjut dr. Ryu.

Ditambahkan dr. Ryu, keluarga adalah inter subjective reality terkecil dalam kehidupan manusia. Kemudian keluarga dengan keluarga yang lain berkumpul menjadi sebuah gerombolan, membesar menjadi suku, lebih besar lagi menjadi kedatuan, hingga akhirnya kita mengenal konsep bangsa. Seperti halnya kepercayaan, pada awalnya manusia memiliki kepercayaan animism, kemudian berkembang menjadi dinamisme, kemudian politeisme, dualisme hingga akhirnya monoteisme. Dan sekarang, dalam otak manusia meskipun sudah mempercayai monoteisme, tetapi masih menyimpan jejak-jejak animism, dinamisme dan keyakinan-keyakinan lainnya.

Sama halnya dengan uang. Semua orang percaya bahwa selembar kertas yang berwarna itu adalah media yang sah untuk bertransaksi. Keyakinan manusia terhadap Tuhan bisa berbeda, tetapi terhadap uang sama di seluruh dunia.

Kenduri Cinta
Kenduri Cinta, majelis ilmu, sumur spiritual, laboratorium sosial, basis gerakan politik bahkan universitas jalanan yang tidak pernah habis pembahasan SKS nya, kurikulum dan mata kuliahnya selalu bertambah, dosennya adalah alam semesta.
Bagikan:

Lainnya

Exit mobile version