CakNun.com

Gandhie Bermaiyah

Agus Wibowo
Waktu baca ± 2 menit

Di dunia pewayangan banyak sekali sosok inspiratif yang bisa diadopsi sebagai karakter seseorang untuk menyikapi perjalanan hayat. Ada yang tenang dan jujur bahkan cenderung naif, ada yang gagah dan tegas, ada yang lembut namun pemberani dan lain sebagainya.

Dalam bermaiyah, berbagai macam karakter terhimpun dalam kubah yang sama, kubah segitiga cinta. Ada yang memilih karakter sebagai pandawa dan ada pula yang secara eksentrik memakai karakter kurawa. Ini sesungguhnya tanda keseimbangan dan kelengkapan, sebab di dalam kubu kurawa masih ada Prabu Karna ataupun Prabu Baladewa yang berkepribadian teguh.

Hari kemarin, saya ‘kamitenggengen’. Tidak bisa berucap, tidak dapat mengurai jernih setelah mendengar kabar duka. Gandhie adalah sosok rahasia yang sesungguhnya ia bukan saja penggiat Kenduri Cinta, ia adalah penggiat Maiyah. Dia berkontribusi dalam banyak sisi dan lini.Ia mengerjakan pekerjaan-pekerjaan penting dan krusial yang tidak setiap warga Maiyah dapat mengambilalihnya.

Dia tidak sering tampak di permukaan, namun permukaan yang tampak itu bagian dari jerih payahnya di belakang panggung. Gandhie ini punya karakter yang unik, nggak tahu dia ini jenis Pandawa atau Kurawa, atau mungkin Ponokawan. Dia punya karakter momong seperti Semar yang seolah jelata namun menyangga tanggung jawab level serius dan perlu keahlian khusus. Dia juga punya karakter menghibur dan humoris sebagaimana Gareng, jika semalam ngobrol sama Gandhi dan nggak kemekelen dengan joke-nya dia, sepertinya hampir mustahil.

Dia pandai mengangkat isu-isu serius dan ditangkap dalam sudut pandang yang lucu. Namun uniknya, dia juga cakap dan profesional seperti Petruk, ia sanggup menyangga pekerjaan yang butuh ketekunan, kehandalan, namun tetap elegan dan kanthong bolong (dermawan).

Apakah ini sudah? Belum. Gandhie juga blak-blakan dan konyol seperti Bagong, dia tidak segan menegur dan mengambil garis tegas tanpa peduli dengan kompas moral umum yang kadang penuh basa-basi dan ringkih. Dia juga tampil apa adanya, nggak jaim apalagi sok ganteng menebar pesona.

Sebagai Bagong, Gandhie menjalankan banyak fungsi penting yang bahkan sangat inti. Seperti yang disampaikan Cak Zakki dalam uraian beliau Ataupun yang tertuang dalam tulisan Mas Helmi. Memang Gandhie saja yang bisa. Jelas ini bawaan karakter yang langka dan anugerah bagi masyarakat Maiyah. Tidak banyak yang bisa, bahwa dalam diri seseorang menyerap karakter ponokawan se-lengkap Gandhie.

Saya merasa sangat berduka dan kehilangan, bahkan saya tidak cukup sanggup menulis tentang Gandhie lebih jauh dengan kenyataan bahwa jari-jemari saya ternyata semakin bergetar.

Selamat jalan Gandhie, pekerjaanmu di dunia telah tunai dan kamu menjalankannya dengan sangat baik. Aku bersaksi bahwa kamu adalah orang yang sangat baik. Kini kau telah memasuki level berikutnya dalam bermaiyah, bukan hanya di dalam kubah segitiga cinta namun mungkin telah berkisah dengan lucu tentang konyolnya dunia kepada Kanjeng Nabi, melingkar bersama Syeikh Kamba, Pakde Fuad, Yai Muzzamil, Bunda Chammana dan sedulur Maiyah lain yang telah diperkenankan menyambut rindu, menjabat erat dan salim kepada Rasulullah. Khusnul Khatimah, Suwargo langgeng, Insya Allah.

Ungaran,15 Oktober 2024

Agus Wibowo

Lainnya