CakNun.com

Ekonomi Indonesia: Indikasi Tumbuh Tetapi Rapuh

Toto Rahardjo
Waktu baca ± 3 menit
Photo by Mufid Majnun on Unsplash

Ekonomi Indonesia, pada kenyataannya, sedang mengalami periode yang kurang menggembirakan. Dalam rentang Juli hingga September 2023, pertumbuhan ekonomi tercatat hanya sebesar 4,94 persen secara tahunan, mencerminkan perlambatan yang patut diperhatikan. Faktor utama penyebab kondisi ini adalah rapuhnya laju konsumsi rumah tangga, yang menjadi salah satu pilar penting dalam mendorong pertumbuhan ekonomi.

Konsumsi rumah tangga memiliki peran sentral dalam pertumbuhan ekonomi Indonesia. Namun, saat ini, kondisi konsumsi masyarakat Indonesia tergolong rapuh. Kelemahan daya beli masyarakat menjadi penyebab utama, diperparah oleh ancaman inflasi yang semakin nyata. Inflasi memiliki potensi untuk merusak daya beli masyarakat, mengakibatkan hambatan dalam konsumsi.

Stagnasi pendapatan masyarakat menjadi pukulan lain bagi kondisi ekonomi yang tengah rapuh. Tanpa peningkatan pendapatan, daya beli masyarakat sulit untuk meningkat. Dampaknya sangat terasa pada konsumsi, yang pada gilirannya mempengaruhi pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan. Penting bagi pemerintah untuk memahami bahwa peningkatan pendapatan menjadi kunci utama dalam mengatasi ketidakpastian ekonomi saat ini.

Menghadapi kondisi ekonomi yang rapuh, pemerintah memiliki tanggung jawab untuk mengambil langkah-langkah strategis guna memperbaiki situasi ini. Salah satu pendekatan yang dapat diambil adalah dengan mendorong peningkatan pendapatan masyarakat. Dengan cara ini, daya beli masyarakat dapat ditingkatkan, membuka peluang bagi pertumbuhan konsumsi yang sehat.

Namun, perlu diingat bahwa upaya ini memerlukan waktu yang cukup panjang untuk memberikan hasil yang nyata. Pemerintah perlu melibatkan berbagai sektor dan pihak terkait untuk menciptakan kebijakan yang efektif dan berkelanjutan. Selain itu, adanya dukungan dan partisipasi aktif dari masyarakat menjadi kunci kesuksesan dalam mengatasi kondisi ekonomi yang sulit.

Masyarakat perlu memahami bahwa proses pemulihan ekonomi bukanlah tugas yang mudah, dan kesabaran diperlukan. Optimisme adalah kunci untuk tetap bersatu menghadapi tantangan ini. Meskipun menghadapi berbagai rintangan, Indonesia memiliki potensi besar untuk keluar dari masa-masa sulit ini dan kembali ke jalur pertumbuhan yang sehat.

Dalam menghadapi ekonomi yang tumbuh namun rapuh, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat menjadi esensial. Dengan memahami tantangan yang dihadapi dan mengimplementasikan langkah-langkah strategis, Indonesia dapat melangkah menuju pemulihan ekonomi yang berkelanjutan. Keberhasilan akan tergantung pada kemampuan bersama untuk menghadapi dan mengatasi kendala-kendala yang ada.

Kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat memang sangat penting untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Namun, sepertinya perlu dijaga agar kolaborasi ini tidak terjerat dalam anasir-anasir rente yang hanya berfokus pada proyek dan keuntungan semata. Untuk menjaga integritas dan memberikan manfaat maksimal kepada masyarakat, berikut adalah beberapa prinsip yang perlu diterapkan dalam kolaborasi ini:

  • Menjaga proses kolaborasi agar dilakukan dengan transparansi tinggi. Informasi terkait kebijakan, proyek, dan alokasi anggaran harus mudah diakses oleh publik untuk menciptakan akuntabilitas.
  • Masyarakat harus dilibatkan secara aktif dalam pengambilan keputusan, mulai dari perencanaan hingga evaluasi proyek, untuk memastikan representasi yang lebih baik terhadap kebutuhan dan aspirasi masyarakat.
  • Mekanisme pengawasan independen dari pihak ketiga dapat membantu mencegah praktik-praktik rente dan penyalahgunaan kekuasaan.
  • Sektor swasta harus menjalankan bisnisnya dengan etika tinggi dan memperhatikan tanggung jawab sosial perusahaan, bukan hanya fokus pada keuntungan finansial.
  • Pemerintah dan sektor swasta harus menetapkan dan menegakkan kebijakan anti-korupsi yang ketat, termasuk prosedur pencegahan korupsi dan hukuman yang tegas bagi pelaku korupsi.
  • Kolaborasi harus memastikan kesetaraan peluang bagi semua pihak, tanpa memandang ukuran perusahaan atau kekayaan masyarakat.
  • Kolaborasi harus bersifat pertanggungjawaban publik, di mana semua pihak yang terlibat harus siap menerima kritik konstruktif dan evaluasi dari publik.

Melalui penerapan prinsip-prinsip ini, kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat dapat menjadi sarana efektif untuk mencapai tujuan pembangunan yang berkelanjutan dan menghindari anasir-anasir rente yang merugikan masyarakat.

Nitiprayan, 1 Januari 2024

Toto Rahardjo
Pendiri Komunitas KiaiKanjeng, Pendiri Akademi Kebudayaan Yogyakarta. Bersama Ibu Wahya, istrinya, mendirikan dan sekaligus mengelola Laboratorium Pendidikan Dasar “Sanggar Anak Alam” di Nitiprayan, Yogyakarta
Bagikan:

Lainnya

Wedi Nggendhong Kuwasa

Wedi Nggendhong Kuwasa

Permohonan, dambaan, harapan dan kenikmatan yang disujudkan kepada Allah Swt oleh semua Jamaah Maiyah adalah sebagaimana yang terpapar oleh firman-Nya sendiri: Maka mereka kembali dengan nikmat dan karunia yang besar dari Allah, mereka tidak mendapat bencana apa-apa, mereka mengikuti keridhaan Allah.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Ketika Allah Mengutuk (2)

Ketika Allah Mengutuk (2)

1. Celaka besarlah orang-orang yang curang, 2. (yaitu) orang-orang yang apabila menerima takaran dari orang lain mereka minta dipenuhi, 3.

Drs. Ahmad Fuad Effendy, MA
A. Fuad Effendy
Exit mobile version