CakNun.com

Cisaat Sukabumi Indonesia

Ahmad Syakurun Muzakki
Waktu baca ± 1 menit
Foto: Adin (Dok. Progress)

Minggu, 21 Januari 2024, teman-teman Jamaah Maiyah pada kumpul di Sukabumi. Termasuk kami, Progress Jogja, beberapa personel Letto, juga perwakilan KiaiKanjeng. Kami berangkat Sabtu menjelang sore menuju Cisaat Sukabumi.

“Memangnya ada Silatnas Jamaah Maiyah ya?” Tanya seorang kawan di Syini Kopi.

“Atau diam-diam rapat memutuskan kebulatan tekad menghadapi Pilpres?”

“Ooh ternyata Maiyah juga mengarahkan jamaahnya untuk mendukung salah satu capres….”

Si kawan itu nerocos bertanya dan berkesimpulan sendiri.

Sabtu siang sebelum kami otw, kami sempatkan sowan ke Mbah Nun. Meminta maaf dan sekalian pamit, bahwa kami bepergian agak jauh.

Meminta maaf, karena terpaksa Mbah Nun tidak kami ajak. Secara teknis agak kesulitan mengajak berpergian jauh. Juga nanti melanggar masa bertapanya beliau. Untuk diketahui — Mbah Nun masih posisi bertapa. Menempuh jalan sunyi. Ber-uzlah.

“Kami ke Sukabumi sedang menyaksikan teman kami yang sedang gembira Mas…,” jawab saya ke kawan di Syini Kopi tadi.

“Anda tahu Mas Ghandie kan?”

“Oh yang aktif di Kenduri cinta itu? Yang selalu menemani Mbah Nun ketika aktivitas di Jakarta?“

“Iya Mas. Ghandie Tanjung nama lengkapnya. Si pekerja keras. Entengan. Agak galak. Tapi berhati lembut….”

“Ada apa dengan Mas Ghandie…?”

“Besok pagi, ia menikah. Kami wajib hadir. Karena besok adalah hari gembiranya. Kami akan jadi supporter garis keras paling depan menyaksikan kegembiraannya….”

“Alhamdulillah. Akhirnya Mas Ghandie menemukan tambatan hatinya…,” kata si Kawan yang ikut gembira.

Yogyakarta-Sukabumi, Sabtu, 20 Januari 2024

Lainnya

Jalan Baru Ekonomi Kerakyatan

Jalan Baru Ekonomi Kerakyatan

Rakyat kecil kebagian remah kemakmuran berupa upah buruh murah, dan negara kebagian remah kemakmuran berupa pajak.

Nahdlatul Muhammadiyyin
NM

Topik