CakNun.com
Catatan Kenduri Cinta edisi Juni 2024

Bersetia Kepada Nilai Yang Sudah Diwariskan

Kenduri Cinta
Waktu baca ± 13 menit
Dok. Kenduri Cinta

Hendri Satrio mengingatkan, bahwa beberapa bulan lagi kita akan mengikuti kembali gelaran pesta politik berupa Pemilihan Kepala Daerah yang akan dilaksanakan secara serentak. Dan mau tidak mau, Jakarta sebagai salah satu daerah yang sangat penting akan kembali tersorot di sorotan utama panggung politik tersebut nantinya.

Kenduri Cinta, sebagai sebuah forum terbuka, diharapkan oleh Hendri Satrio dapat pula menjadi panggung terbuka bagi para politisi untuk hadir di panggung ini, dan menyampaikan apa gagasan mereka mengenai masa depan Indonesia. Dan tentu saja, hal ini sangat dimungkinkan, karena memang Kenduri Cinta adalah panggung terbuka, siapa saja silakan datang, silakan berbagi gagasan, silakan berbagi wawasan. Perdebatan yang sehat adalah perdebatan yang terjadi karena adu gagasan, bukan karena adu kekuatan. Dan di Kenduri Cinta kita sudah terlatih, jika memang ada gagasan atau wacana yang tidak disetujui, bisa langsung dibantah dan diadu argumennya. Karena ini bukan forum untuk mencari tahu siapa yang benar, tetapi mencari apa yang benar.

24 Tahun Kenduri Cinta berproses, dan perjalanan ini terus akan dilanjutkan. Seperti yang diungkap dalam Mukadimah Kenduri Cinta edisi Juni 2024, ini bukan tentang siapa yang mewariskan dan siapa yang melanjutkan warisan. Ini tentang apa yang diwariskan dan yang akan dilanjutkan. Malam itu, Kenduri Cinta melewati batas waktu dari yang sebelumnya sudah disepakati. Gayengnya duduk melingkar bersama, bercengkrama secara langsung, menikmati kegembiraan forum, hingga tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 2 dinihari. Kenduri Cinta malam itu pun dipungkasi dengan ’Indal Qiyam dan Shohibu Baitiy.

*****

Kegembiraan 24 Tahun Kenduri Cinta sebenarnya menyisakan sebuah ruang prihatin yang mendalam. Karena dalam satu bulan terakhir ini, Riska Rosmala Sari, salah seorang penggiat Kenduri Cinta yang juga merupakan istri dari Yudi Handoko, yang juga penggiat Kenduri Cinta terbaring di rumah sakit. Teman-teman penggiat Kenduri Cinta bergiliran menjenguk dan senantiasa mendoakan untuk kesembuhan Riska. Doa yang dipanjatkan semakin kencang ketika di hari Sabtu (15/6), Yudi mengabarkan kondisi Riska dalam keadaan kritis.

Kabar duka itupun akhirnya tiba, di minggu pagi (16/6), disaat sebagain kita menjalani Puasa Arafah, dan ummat Islam di Tanah Suci baru saja melewati puncak Wukuf sebagai pamungkas dari prosesi Ibadah Haji, Allah memanggil salah satu kekasihnya. Saudari kita, adik kita, istri dari salah satu penggiat Kenduri Cinta, Riska Rosmala Sari menghembuskan nafas terakhirnya di hari minggu pagi itu. Awan mendung seketika menggelayuti suasana keluarga besar Kenduri Cinta pagi itu.

Sore harinya, jenazah almarhumah Riska Rosmala Sari diterbangkan dari Bandara Soekarno-Hatta menuju Bandara Minangkabau. Sempat mengalami delay penerbangan selama 120 menit, sekitar jam 19.00 WIB, jenazah mendarat di Padang, untuk kemudian melanjutkan perjalanan darat menuju Mukomuko, Bengkulu. Jenazah Riska Rosmala Sari diantar pulang menuju kampung halaman diiringi gema takbir yang menggema dari setiap surau yang dilewati. Sekitar jam 3 dinihari, Yudi Handoko menginformasikan bahwa ia beserta jenazah istrinya dan rombongan yang mengantarkan sudah sampai di Mukomuko, dan langsung dimandikan. Sebuah perjalanan yang duka yang sangat indah.

Pagi hari, setelah Sholat Ied, sanak saudara, handai taulan dan para kerabat berkumpul di rumah duka, kemudian mengantarkan jenazah menuju pemakaman. Sekitar jam 10 pagi, prosesi pemakaman dilangsungkan.

Yaa ayyatuha-n-nafsu-lmuthmainnah, irji’ii ilaa rabbikii radhliyatan mardhliyyah, fadkhulii fii ’ibadii, wadkhulii jannatii.

Kenduri Cinta
Kenduri Cinta, majelis ilmu, sumur spiritual, laboratorium sosial, basis gerakan politik bahkan universitas jalanan yang tidak pernah habis pembahasan SKS nya, kurikulum dan mata kuliahnya selalu bertambah, dosennya adalah alam semesta.
Bagikan:

Lainnya

United Nations of Nusantara

United Nations of Nusantara

Tadarus Surat Al Hujurat dibacakan bersama-sama secara tartil mengawali Kenduri Cinta edisi September kali ini.

Kenduri Cinta
Kenduri Cinta