Al-Fatihah Untuk Mas Gandhie Tandjung
Innalillahi wa Inna Ilaihi Rojiun; kata-kata ini selalu mengingatkan kita bahwa kita semua pada akhirnya akan kembali kepada Allah dan tidak akan pernah tahu kapan kita akan pergi. Kata-kata ini juga mengingatkan kita akan informasi yang akan segera terjadi bahwa kita telah kehilangan seorang kolega, seorang teman, seorang anggota keluarga, seorang yang kita cintai. Mas Gandhie adalah semua itu.
Selama lebih dari satu dekade, bagi banyak dari kita, beliau adalah sosok yang teguh dalam Kenduri Cinta, sosok yang tetap, dan pilar yang kokoh. Gandhie memberikan dukungan praktis bagi Mbah Nun dan keluarganya serta menjadi penghubung logistik dan komunikasi.
Gandhie adalah pihak yang terdepan dan yang membereskan, pemecah masalah dan yang memperbaiki. Ketika beliau menikahi Melanie pada bulan Januari tahun ini, itu adalah hari yang sangat membahagiakan; banyak dari kita yang hadir dan ada banyak tawa. Dan banyak hujan! Namun, di atas semua itu, ada kegembiraan. Kehadiran Mbak Via menandakan kasih sayang yang telah beliau peroleh dari keluarga dan rasa terima kasih mereka atas semua yang telah beliau lakukan untuk Mbah Nun.
Gandhie adalah sosok yang disiplin dan mengharapkan orang lain juga demikian. Ia memastikan bahwa segala sesuatunya berjalan dengan tenang dan efisien. Anda mungkin menemuinya saat minum kopi, terlibat dalam percakapan tentang berbagai macam topik. Atau di balik kemudi mobil besar, yang melayani jalur transportasi rahasia dari Yogyakarta ke Jakarta dan kota-kota lainnya. Gandhie mengabdikan diri kepada Mbah Nun dan Maiyah dan melayani semua aspek kehidupan dan pekerjaannya.
Itu adalah bagian besar dari hidupnya; mungkin yang terbesar, sedemikian rupa sehingga sulit membayangkannya tanpa itu. Banyak dari kita melihatnya untuk terakhir kalinya pada Jumat malam di Kenduri Cinta, berdiri agak ke samping, panggung kiri, memantau jalannya acara, atau duduk di belakang panggung, mempersiapkan dan memberi pengarahan kepada peserta dan personel pendukung, dengan otoritas yang percaya diri. Sesibuk apa pun ia, Anda mungkin tidak tahu bahwa selain semua itu, Gandhie juga memegang peran penting dalam bidang TI dan bidang terkait di sebuah perusahaan internasional besar di Jakarta.
Maka kami sampaikan salam perpisahan kepada Mas Gandhie, dengan cinta, penghargaan, rasa hormat, dan rasa syukur, sebagai pengakuan atas segala yang telah ia lakukan untuk Mbah Nun dan untuk kita semua, tanpa pamrih dan penuh kesetiaan. Kepada Melanie dan keluarga, kami sampaikan belasungkawa yang tulus dalam kenangan yang indah.
Al Fatihah…
Jakarta, 14 Oktober 2024