CakNun.com

Ungkapan Hatiku

Ahmad Syakurun Muzakki
Waktu baca ± 1 menit

Atas hoax yang beredar kemarin, juga kemarin-kemarinnya, dan hoax itu masih berjalan sampai hari ini juga esok, memunculkan beragam respons.

Ada yang senang dengan berita itu. Berucap alhamdulillah dan sorak-sorak bergembira. Ada yang kaget dan mengungkapkan kesedihan. Ada juga yang biasa saja. Juga ada yang tidak terima ketika itu hoax. Sehingga meralat alhamdulillahnya — menjadi “kok gak sido bongko...” dll.

Teman saya yang agak lama tidak komunikasi, yang menjauh dari saya sejak awal tahun 2023, Whatsapp dengan tenang, “Assalamu’alaikum mas. Pukul berapa Wafatnya?” Saya tidak merespons. Biarkan saja. Biar dia tenang dengan berita itu.

Menyenangkan melihat situasi-situasi ini. Mbah Nun memang fenomena. Keberadaannya sangat pro kontra. Saya nggak boleh sedih, juga tidak boleh marah. Manusia memang seperti itu: hitamnya dan putihnya tipis. Tapi nggak papa sih. Kalau memang bahagia kalian adalah menghina Mbah Nun, saya tidak kuasa menghalangi.

Diam-diam saya melamun; Mbok wis lah. Anggap saja Mbah Nun nggak ada. Jangan menganggu hidup kalian. Buang file tentang Mbah Nun. Lanjutkan hidup kalian dengan baik. Mbah Nun biar menjadi milikku sendiri. Jangan kalian sentuh. Aku saja yang menemani. Sendiri.

Senin, 31 Juli 2023

Exit mobile version