CakNun.com

Tuhan Kukuhkan Pundaknya

Cahaya Maha Cahaya: Kumpulan Sajak, 1991
Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit

tuhan kukuhkan pundaknya, kawanku memanggul dunia ini seluruhnya, apa tak retak ia

tuhan bajakan tulangnya, kawanku memikul sejarah ini tanpa sisa, takut aku menatapnya

tuhan ya tuhan, tanpa istirah ia catat di pikirannya kebobrokan demi kebobrokan jaman, yang membuatnya begitu letih dan kesakitan

bahkan dalam tidurnya ia sumpahi para penguasa yang amat memuakkannya, setiap tarikan napasnya mengutuk dan berbunyi amat tua renta

sesak oleh nasib buruk begitu banyak manusia yang amat dicintainya, yang sungguh amat dicintainya

tuhan ya tuhan cukupkah persediaan cintanya, darimu juakah cintanya, berapa laut kau jatahkan buat airmatanya, yang ia boroskan sedemikian rupa, untuk menangisi sekian banyak malapetaka yang terencana secara seksama

tuhan panjangkan waktu buat raganya, kawanku telah bulat tekadnya, untuk bersemayam di hati orang sengsara

siapa saja, siapa saja ya tuhan, maka abadikan ruang di jiwanya, sebab ia mimpikan yang lain dari sandiwara alam semesta, sebab ia bermaksud menghentikan roda raksasa, yang pasti takkan bergeming oleh seribu tangannya jika ia punya

tuhan ya tuhan berdirilah menemani, sorot matanya yang sepi

tuhan ya tuhan ia ucapkan doa sepi, terimalah dan bayarkan kepadanya seharga tangisnya atas senda guraumu ini

1985.

Lainnya

Kehidupan Iman Kehidupan Puisi

Kehidupan Iman
Kehidupan Puisi

Saya ingin menabung satu mata rantai pemahaman yang agak ‘teknis’, agak kognitif, serta yang sederhana saja.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib

74

74
Exit mobile version