CakNun.com

Tonggak Bernama Lautan Jilbab

Redaksi
Waktu baca ± 1 menit
YouTube video player

Ketika membaca Puisi Cak Nun berjudul “Lautan Jilbab” malam ini, Mas Wahyudi Nasution bercerita. Pada usia 20 tahun, Mas Yudi – sapaan akrabnya – sudah mengenal Cak Nun ketika Cak Nun membacakan puisi-puisi Lautan Jilbab. Begitu memukaunya, akhirnya Mas Yudi dan teman-teman membikin komunitas Jamaah Shalahuddin UGM dan kemudian meminta Cak Nun untuk dari puisi-puisi itu membuat naskah drama Lautan Jilbab.

Naskah drama ini pada akhir tahun 1980-an dipentaskan keliling di pelbagai kota dan menurut Mas Yudi itulah tonggak pertama jilbab menggurita di Indonesia dikenakan oleh perempuan muslimah Indonesia tanpa rasa takut.

Selain pembacaan puisi, SastraEmha edisi ke-2 ini juga menghadirkan Mas Joni Ariadinata, redaktur Majalah Sastra Horison, untuk memberikan pembahasan dan perspektif atas puisi-puisi Cak Nun tahun 1970-an.

Lainnya

Kaum Muda Mendaras Belantara Zaman

Kaum Muda Mendaras Belantara Zaman

Setelah melihat dan mempertanyakan, sesungguhnya mana yang kita sebut modern dan tradisional itu. Jangan-jangan sebetulnya yang kita sebut kolot kuno dan segala macam itu lebih modern daripada apa yang kita lakukan sekarang gitu.

Redaksi
Redaksi
Mbah Nun, Semoga Empat Periode Lagi Kapolrinya Polwan

Mbah Nun, Semoga Empat Periode Lagi Kapolrinya Polwan

Usai Sinau Bareng di Desa Sima Kecamatan Moga Kabupaten Pemalang dua hari lalu, hari ini Mbah Nun sudah berada di Surabaya untuk memenuhi undangan Polwan RI yang pagi hingga siang hari ini (30/08/22) menggelar Seminar Nasional bertema “Kekerasan Seksual, Kesetaraan Gender dan Partisipasi Perempuan dalam Pengambilan Keputusan”.

Redaksi
Redaksi