CakNun.com

Tonggak Bernama Lautan Jilbab

Redaksi
Waktu baca ± 1 menit

Ketika membaca Puisi Cak Nun berjudul “Lautan Jilbab” malam ini, Mas Wahyudi Nasution bercerita. Pada usia 20 tahun, Mas Yudi – sapaan akrabnya – sudah mengenal Cak Nun ketika Cak Nun membacakan puisi-puisi Lautan Jilbab. Begitu memukaunya, akhirnya Mas Yudi dan teman-teman membikin komunitas Jamaah Shalahuddin UGM dan kemudian meminta Cak Nun untuk dari puisi-puisi itu membuat naskah drama Lautan Jilbab.

Naskah drama ini pada akhir tahun 1980-an dipentaskan keliling di pelbagai kota dan menurut Mas Yudi itulah tonggak pertama jilbab menggurita di Indonesia dikenakan oleh perempuan muslimah Indonesia tanpa rasa takut.

Selain pembacaan puisi, SastraEmha edisi ke-2 ini juga menghadirkan Mas Joni Ariadinata, redaktur Majalah Sastra Horison, untuk memberikan pembahasan dan perspektif atas puisi-puisi Cak Nun tahun 1970-an.

Lainnya

Kaum Muda Mendaras Belantara Zaman

Kaum Muda Mendaras Belantara Zaman

Setelah melihat dan mempertanyakan, sesungguhnya mana yang kita sebut modern dan tradisional itu. Jangan-jangan sebetulnya yang kita sebut kolot kuno dan segala macam itu lebih modern daripada apa yang kita lakukan sekarang gitu.

Redaksi
Redaksi

Topik