Tonggak Bernama Lautan Jilbab
Ketika membaca Puisi Cak Nun berjudul “Lautan Jilbab” malam ini, Mas Wahyudi Nasution bercerita. Pada usia 20 tahun, Mas Yudi – sapaan akrabnya – sudah mengenal Cak Nun ketika Cak Nun membacakan puisi-puisi Lautan Jilbab. Begitu memukaunya, akhirnya Mas Yudi dan teman-teman membikin komunitas Jamaah Shalahuddin UGM dan kemudian meminta Cak Nun untuk dari puisi-puisi itu membuat naskah drama Lautan Jilbab.
Naskah drama ini pada akhir tahun 1980-an dipentaskan keliling di pelbagai kota dan menurut Mas Yudi itulah tonggak pertama jilbab menggurita di Indonesia dikenakan oleh perempuan muslimah Indonesia tanpa rasa takut.
Selain pembacaan puisi, SastraEmha edisi ke-2 ini juga menghadirkan Mas Joni Ariadinata, redaktur Majalah Sastra Horison, untuk memberikan pembahasan dan perspektif atas puisi-puisi Cak Nun tahun 1970-an.