CakNun.com

Tiga Kendaraan Cinta

Cahaya Maha Cahaya: Kumpulan Sajak, 1991
Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit

Pengembara yang telah mengarungi berpuluh-puluh abad rahasia kehidupan, berkisah kepadaku bahwa bagi perjalanan manusia disediakan tiga kendaraan cinta.

Ialah kepedihan hidup. Jiwa yang disakiti, keterpenjaraan, luka yang berurai-urai airmata.

Kemudian kejayaan. Rasa riang gembira yang berbinar-binar, ketermanjaan, pesta dan tertawa yang penuh hiasan.

Atau sunyi. Sunyi yang teramat diam. Yang memelihara jarak di antara dua lainnya.

Pengembara itu berkata — naikilah salah satunya, engkau akan tiba di puncak mabuk cinta, di ufuk jauh segala jenis pengetahuan, atau di kesejatian rasa bahagia. Ketiga itu sama.

Ketika ia bertanya — Engkau pilih yang mana? — kujawab — Tentu saja yang kedua!

Pengembara itu tertawa terkekah-kekeh sambil berkata — Betapa tololnya!

Dan sebelum kubuka mulut untuk mempertanyakan pernyataannya, ia telah meneruskan kalimatnya — Tapi juga jangan pilih yang pertama! Para malaikat tak begitu kerasan menemani orang-orang angkuh!

1988.

Lainnya

Kehidupan Iman Kehidupan Puisi

Kehidupan Iman
Kehidupan Puisi

Saya ingin menabung satu mata rantai pemahaman yang agak ‘teknis’, agak kognitif, serta yang sederhana saja.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib

Ibunda

Ibunda
Exit mobile version