Sastra Emha is Back
Nanti malam, SastraEmha kami hadirkan kembali. Masih membawa misi yang sama: nguri-nguri karya beliau Mbah Emha Ainun Nadjib. Karya sastra atau puisi tidak ada expired oleh periode waktu. Akan mengena dan nyess bila dibacakan dan dihadirkan dalam ruang dan waktu yang tepat.
Seteng sudah Whatsapp untuk hadir. “Hadir. Dan ramaikan kehidupan ini peck…,” kata saya meminta. Doni dan Patub masih diplot seperti awal: sebagai host. “Bikin yang asyik warna panggungnya. Hidup kita sudah susah. Manchester United dan Liverpool tersungkur. Ayo bikin bahagia yang lain….”
Habib Anis, dokter Eddot, Pak Toto, Pak Simon, dan musik KiaiKanjeng insyaallah juga akan hadir mewarnai SastraEmha nanti malam.
Sepuluh tahun yang lalu , ada teman Jamaah Mocopat asal Kalimantan bernama Niam — suatu malam ketika Mocopat Syafaat, izin ke saya untuk baca puisi di panggung. Agak saya larang, karena malam itu full pembicara, juga saya ragu dengan kualitas baca puisinya. Saya tolak halus, kapan-kapan saja ya Niam. Kita atur waktunya. Atau ke rumah saya nanti kita diskusi bab baca puisi. Alhamdulillah Yth. Niam legowo.
Suatu pagi jam 5.30 di teras rumah ada kegaduhan. Tetangga-tetangga pada kumpul. Saya keluar rumah dengan kriyep-kriyep. Apa yang terjadi ? Ternyata Niam baca puisi sangat keras di depan rumah. Di sinilah momentum karya puisi tidak tepat dihadirkan. Niam Niam….
Yogyakarta, Minggu 1 Oktober 2023