CakNun.com

Pesta Demokrasi 2024: Setelah Pesta, Siapa yang Akan Beres-Beres?

Catatan Kenduri Cinta edisi Desember 2023, Bagian Pertama
Kenduri Cinta
Waktu baca ± 10 menit

”Jadi, kesempatan kita untuk melihat bangsa ini tumbuh dengan pikiran hilang begitu saja dan Presiden Jokowi memaksa anaknya untuk meneruskan kebutuhannya. Apakah ini melanggar Undang-undang dasar? Tidak. Ini melanggar undang-undang perlindungan anak,” lanjut Rocky Gerung yang kembali disambut riuh tawa jamaah.

”Itu dasarnya begitu teman-teman. Kita mau olah wilayah ini dan memulihkan kembali alam pikiran kita tentang demokrasi. Anda bayangkan, KPU terpaksa mesti zig-zag mengatur format debat. Padahal debat itu biarin aja. Yang mau ditampilkan otak, yang mau ditampilkan dengkul, yang mau ditampilkan usus, gak ada soal. Jadi gak usah diatur. Sama mengatur-atur Pak Prabowo supaya sopan santun, itu nggak mungkin. Atau mengatur Gibran nanti supaya tidak terlalu terlihat 78,94-nya. Tapi lewati dulu itu semua soal tadi dan membayangkan hal yang kita sebut masa depan itu apa. Presiden Jokowi menjanjikan bahwa kalian anak muda akan menjadi bonus demografi di tahun emas Indonesia, tapi tanpa fakta kalau Anda bayangkan anda akan jadi pemimpin makmur di tahun 2045, inputnya apa per hari ini?” tandas Rocky Gerung.

Menurut Rocky, narasi mengenai bonus demografi itu menjebak. Karena seharusnya, yang harus digagas adalah bagaimana anak-anak muda Indonesia mampu bersaing dengan anak-anak muda di Singapura, Malaysia, Taiwan, setidaknya di sekitar Asia Pasifik saja. Kalau ternyata pendapatan anak muda Indonesia di tahun 2045 hanya 10 kali lipat dari hari ini, tetapi Singapura bisa 300 kali lipat dari sekarang, maka anak muda Indonesia tetap miskin.

”Jadi kita mau lihat, misalnya inputnya apa sehingga 2045 oleh Pak Jokowi dibayangkan menjadi generasi emas. Malam ini ada 19,9 juta rakyat Indonesia tidur dengan perut kosong karena kelaparan. Itu angka tertinggi di Asia. Indonesia 19,9 juta. Jadi di mana bonus demografinya?” tegas Rocky.

“Setiap bayi yang lahir di Indonesia, sudah dibebani hutang 50 juta rupiah. Hutang negara sudah mencapai 17 ribu triliun, itu dibagi ke potensial bayi yang lahir. Satu dari empat bayi yang lahir hari ini mengalami kekurangan pikiran karena nutrisi otaknya tidak di-supply secara cukup oleh Negara. Namanya stunting. Prevelensinya 25%. Jadi anda bayangkan generasi emas 2045 nanti dibangun oleh skandal seperti itu,” lanjut Rocky.

Menurut Rocky, tidak mungkin Indonesia emas tercapai di tahun 2045 dengan kondisi kita hari ini. Sementara itu ada fakta bahwa 80% pemilih kita nanti hanya berpendidikan SMP. Ini sebenarnya persoalan besar bangsa ini, mereka yang nantinya akan masuk ke TPS untuk menentukan siapa Presiden yang akan mereka pilih.

Bagi Rocky, Pemilihan Umum nanti kita tidak sedang memilih kucing dalam karung. “Karena karungnya itu bolong, Anda tau mana Kucing yang maling di karung itu. Jadi kesempatan ini selalu kita pergunakan tadi untuk membuat ekspektasi menjadi terukur. Sementara keadaan di luar negeri memaksa kita untuk mencoba meraba-raba itu dunia masa depan seperti apa nanti. Tidak ada kita dengar percakapan di dalam talk show yang membayangkan a new kind of grammar in future, di masa depan itu apa? Kan yang dibahas problem-problem ini yang memungkinkan generasi baru sekarang menghadapi kecemasan itu apakah dunia kita akan dihuni oleh kemampuan untuk merekayasa alam pikiran melalui Chat GPT? Hal yang paling mudah kita bayangkan keadaan hari ini menunjukkan bahwa tidak ada kepastian demokrasi bisa dikembalikan pada status argumentatif. Nggak ada kita kirim sentimen, setiap hari kita kirim sentimen bukan argumen. Jadi perkumpulan kita di sini, kita sebutkan di sini perkumpulan akal sehat yang berupaya menemukan kembali Indonesia yang berpikir, bukan Indonesia yang disulap dengan amplop”, tegas Rocky.

”Kita menonton debat, ya oke, kita tau siapa yang menang di situ, yang punya otak pasti kan? Tapi sekaligus kita bayangkan kesulitan setelah seseorang menjadi Presiden, dua hari setelah jadi Presiden, tagihan IMF datang, tagihan investor datang. Bayangan ini mesti dari awal kita persiapkan. Karena sangat mungkin, dua minggu misalnya seseorang jadi Presiden, dia jatuh lagi. Karena ekspketasi publik terlalu jauh,” lanjut Rocky.

Lainnya

Hilwin Nisa
Hilwin Nisa

Tidak

Topik