CakNun.com

Pemilu 2024: Kita Biasa-Biasa Saja

Toto Rahardjo
Waktu baca ± 3 menit
Photo by Element5 Digital

Pemilu 2024 di Indonesia, tanah air yang penuh warna dan keberagaman, dipandang oleh banyak pihak sebagai panggung perubahan besar dalam karier politik calon presiden dan calon wakil presiden yang berhasil meraih kemenangan. Namun, di tengah euforia politik dan perubahan, mayoritas warga Indonesia mungkin merasa bahwa peristiwa ini tidak akan mengubah nasib bangsa secara signifikan.

Kemenangan seorang calon presiden atau wakil presiden memang dapat membawa perubahan besar bagi karier politik mereka. Dari gengsi hingga rezeki yang melibatkan sanak keluarga, kawan, dan kerabat, kehidupan pribadi para pemimpin ini akan mengalami transformasi. Namun, pertanyaan yang muncul adalah apakah perubahan ini akan mencerminkan perubahan signifikan bagi Indonesia secara keseluruhan?

Bagi mayoritas warga, Indonesia kemungkinan akan tetap seperti biasa. Harapan untuk perubahan besar dan positif mungkin tidak akan sejalan dengan realitasnya. Sejarah pemilihan umum di Indonesia menunjukkan bahwa, dalam setengah abad terakhir, perubahan besar jarang terjadi sebagai hasil dari proses demokratis ini. Pemilu cenderung membawa perubahan yang lebih inkremental dan bertahap.

Maka dari itu, mungkin saatnya bagi masyarakat untuk tidak berharap terlalu muluk-muluk dari pemenang Pemilu 2024. Tidak perlu panik jika calon yang didukung tidak berhasil memenangkan kontes politik ini. Perubahan yang diharapkan seharusnya tidak hanya tergantung pada satu figur pemimpin, tetapi juga pada keterlibatan dan kerja sama masyarakat dalam mewujudkan perubahan yang diinginkan.

Bukanlah masalah kesopanan untuk memiliki pandangan realistis terhadap dampak Pemilu. Fakta sejarah menunjukkan bahwa perubahan besar dalam sejarah Indonesia terjadi dalam konteks peristiwa eksternal, seperti revolusi kemerdekaan pasca Perang Dunia II dan gelombang dekolonisasi di berbagai belahan dunia. Atau bahkan dalam kondisi internal yang penuh gejolak, seperti masa Orde Baru yang muncul sebagai respons terhadap dinamika Perang Dingin di tingkat global.

Dengan demikian, menjadi bijaksana bagi masyarakat untuk tidak hanya mengandalkan pemilihan umum sebagai satu-satunya harapan perubahan. Menguras emosi dengan membela satu kubu atau mengobral caci-maki pada pendukung kubu lawan hanya akan memperdalam polarisasi dan menghambat kemajuan bersama.

Pemilu 2024 adalah momen penting dalam sejarah politik Indonesia, namun, bagaimanapun juga, perubahan sejati memerlukan upaya bersama, kesadaran kolektif, dan keterlibatan aktif dari seluruh masyarakat. Hanya dengan cara ini, Indonesia dapat mengatasi tantangan dan mencapai perubahan yang berkelanjutan dan signifikan.

Masyarakat Indonesia memiliki peran yang krusial dalam menciptakan perubahan yang diinginkan di luar ranah Pemilu. Salah satu kunci utama adalah meningkatkan pemahaman politik dan partisipasi masyarakat dalam proses pembentukan kebijakan. Pendidikan politik yang efektif dapat menjadi landasan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya peran aktif dalam kehidupan politik.

Selain itu, terlibat dalam inisiatif lokal dapat menjadi langkah konkrit. Masyarakat tidak hanya perlu menunggu kebijakan dari pemerintah pusat, tetapi juga dapat aktif terlibat dalam pembangunan dan peningkatan kualitas hidup di tingkat lokal. Partisipasi langsung dalam inisiatif lokal dapat menciptakan dampak yang lebih nyata dan langsung dirasakan oleh warga.

Advokasi dan pengawasan sipil juga memiliki peran sentral. Masyarakat perlu terlibat aktif dalam memonitor pelaksanaan kebijakan dan memberikan masukan konstruktif kepada pemerintah. Organisasi masyarakat sipil dapat menjadi kekuatan pengawas yang efektif untuk memastikan akuntabilitas pemerintah.

Pentingnya keterampilan berpikir kritis dalam membentuk masyarakat yang lebih sadar politik tidak dapat diabaikan. Pendidikan yang mendorong keterampilan berpikir kritis dapat membantu masyarakat menganalisis informasi politik dengan lebih cermat, mengurangi polarisasi, dan meningkatkan pemahaman terhadap isu-isu kompleks.

Kolaborasi antar-generasi juga menjadi kunci. Diskusi terbuka antar-generasi dapat membantu membangun pemahaman yang lebih baik tentang nilai-nilai bersama dan tujuan yang diinginkan. Ini merupakan langkah penting untuk mengatasi perpecahan yang mungkin terjadi selama periode pemilu.

Media sosial, sebagai saluran komunikasi utama, perlu digunakan dengan bertanggung jawab. Pemberdayaan masyarakat untuk menggunakan media sosial secara bijak dapat membantu menghindari penyebaran informasi palsu atau manipulatif, menciptakan diskusi yang lebih sehat, dan mencegah perpecahan sosial.

Terlibat dalam proses kebijakan adalah cara lain bagi masyarakat untuk aktif berkontribusi. Dengan memberikan masukan dan ide-ide konstruktif kepada pemerintah, masyarakat dapat merasa memiliki tanggung jawab dalam membentuk masa depan negara.

Melalui langkah-langkah ini, masyarakat Indonesia dapat merangkul peran aktif mereka dalam proses perubahan. Dengan demikian, mereka dapat menciptakan dampak yang lebih positif dan membangun fondasi untuk perkembangan yang berkelanjutan di negara ini.[]

Pakem, 02 Desember 2023

Toto Rahardjo
Pendiri Komunitas KiaiKanjeng, Pendiri Akademi Kebudayaan Yogyakarta. Bersama Ibu Wahya, istrinya, mendirikan dan sekaligus mengelola Laboratorium Pendidikan Dasar “Sanggar Anak Alam” di Nitiprayan, Yogyakarta
Bagikan:

Lainnya

Berjumpa dengan Kanjeng Nabi

Berjumpa dengan Kanjeng Nabi

Saya sangat kagum dan merasa cemburu kepada siapa saja yang pernah bertemu Rasulullah Muhammad Saw di dalam mimpinya.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Maddu-na Darra Madura

Maddu-na Darra Madura

Atas lahir dan berseminya bayi Maiyah Padhdhang Ate, Damar Ate, dan Jhembhar Ate di pulau Madura tercinta, saya wajib menyongsongnya dengan maksimalnya rasa syukur, indahnya kegembiraan, serta optimisme atas semburatnya harapan di ufuk timur kehidupan dan sejarah kita.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Exit mobile version