CakNun.com

Ngaso Awak Ngaso Pikiran Ngaso Hati

dr. Eddy Supriyadi, SpA(K), Ph.D.
Waktu baca ± 2 menit
SMAN 2 Kudus, September 2019 (Foto: Adin. Dok. Progress)

Kegembiraan saya sekeluar dari “gua peristirahatan” Cak Nun kemarin siang ingin sekali saya kabarkan pada khalayak. Alhamdulillah mendulang respons positif. Saking positifnya, saking gembiranya, respons para sedulur yang ada di kontak saya menjapri saya menanyakan perkembangan sampai saat ini, termasuk menanyakan apakah sudah boleh ditengok apa belum?

Jawabannya bisa pendek atau bisa panjang. Jawaban yang agak komplet barangkali bisa saya jabarkan sebagai berikut: Lha wong Cak Nun ini sahabatnya banyak, sedulurnya sangat banyak, relasinya sangat banyak, apakah itu di level aktivisme sosial, budaya, dan keagamaan maupun pejabat-pejabat tinggi di negara ini. Terlebih beliau ini selalu membersamai rakyat dari golongan akar rumput (yang selalu diinjak oleh sepatu-sepatu kekuasaan) dengan tidak kenal lelah, tidak kenal waktu.

Coba bayangkan, siang – sore hari beliau menerima tamu dengan seabreg permasalahan yang ada. Beliau harus shooting untuk menjadi konten pembelajaran di jagat maya. Saya menyebutnya membuat konten untuk jamaah Yutubbiyyah. Beliau harus melakukan perjalanan-perjalanan baik darat, laut maupun udara demi untuk menyapa dan membersamai ummat di seantero Nusantara. Belum lagi di sela-sela itu beliau menyempatkan membuka laptop untuk selalu menulis.

Coba kita hitung, berapa jam dalam sehari beliau beristirahat, berapa jam dalam sehari waktu beliau dipakai untuk kepentingan sesama? Maka kalau Allah sekarang “mengistirahatkan” beliau, bukankah itu sesuatu yang sangat layak?

“Wis Nun, awakmu saiki ngaso sik. Ngaso awak, pikiran lan atimu.” Kira-kira gitu mungkin demikian Allah membuat Cak Nun bersitirahat.

Maka para penjaga Cak Nun yang selalu mengawal senantiasa memegang kalimat itu. Dan tetiba sahabat lama nongol di WA saya, beliau ini adalah karib semasa sekolah dulu. Hanya saja beliau mengambil bidang THT.

“Mas met malem.. iki Sofyan THT. Selo gak mas?”

“Cak Nun kan innernya pingin banget untuk ketemu dg Rasulullah. kuat banget, jadi (beliau) seneng banget sholawatan… Klo misalnya bisa dan boleh diperdengarkan ke beliau sholawat Nariyah, bisa membantu semangatnya Cak Nun utk membaik mas.Nwn”

Saya baca WA Sofyan ini beberapa jam sesudah dikirim. Sebelum mapan semalem saya buka WA, ternyata ada pesen dari beliau ini. Saya heran bercampur kaget. Darimana Sofyan tahu nomor saya, darimana Sofyan tahu kondisi Cak Nun?

Sudah puluhan tahun sejak kami lulus, belum pernah kami bertemu lagi. Saya ingat wajah, rambut serta kumisnya mirip banget dengan Michael Frank.

Tentu sebagai dokter THT beliau paham betul bagaimana peran alat indera dengar dengan berbagai fungsi di dalam tubuh. Itu adalah bidang yang beliau geluti.

Dan saya teruskan ke Cak Zakki untuk dilaksanan, dan bersambut dengan segera.

“Maturnuwun den…,” tulis saya.
“Misami… Bismillah… sehat!” jawabnya ringkas.

Senin, 31 Juli 2023

Lainnya

Mengendalikan Isi Perut dengan Rumus Sepertiga

Mengendalikan Isi Perut dengan Rumus Sepertiga

Masih bercerita tentang lebaran kali ini. Sesudah sungkem-sungkem, salam-salim saling memaafkan, saya meluncur ke Rumah Sakit (RS) untuk menengok serta sekaligus berlebaran dengan “guru-guru” saya.

dr. Eddy Supriyadi, SpA(K), Ph.D.
dr. Eddot
Hepatitis Misterius

Hepatitis Misterius

Belum selesai betul wabah covid-19, kini sekarang ramai diberitakan sebuah penyakit yang misterius.

dr. Eddy Supriyadi, SpA(K), Ph.D.
dr. Eddot
Exit mobile version