Minuman Keras Nasibku
Tumpahlah sudah minuman keras nasibku
Yakni lelehan darah nanah kepada tuhanku si pembisu
Sungai amarah mengalir menyerbu meluapkan lautan
Hadirku bayi sungsang di rahim sempit kebudayaan
Kugali beribu lobang untuk mengubur sekian kemungkinan
Demi pesanmu untuk tak memanjakan kemegahan yang picisan
Orang sejuta bergerak berkerumun memperpatungkanku
Kuambil kurebut diriku hingga koyak moyak
Orang sejuta memetik kepalaku menyempal tangan kakiku
Sesudah darah dicucup habis mereka kenduri kemanusiaanku
Tumpahlah sudah minuman keras nasibku
Setiap orang minta segumpal jantung dan seliter darah
Aku jamur mengering di musim penghujan
Aku tikus kelaparan di tumpukan beras segudang
Sanggup kupuncaki beribu-ribu gunung
Tapi melingkar aku sebagai ular pertapa di liang-liang
Kuambili pengemis, kubasuh lukanya dan kusuapkan makanan
Sehatlah mereka dan ke perutku kepalan mereka hunjamkan
Kubilang kepada istri, para sahabat dan semua kenalan
Berumahlah di ketabahanku, keluar masuklah semaumu
Tak kumintakan harga atau kesetiaan kepada siapapun
Tuhanku amat kuat dan matiku selalu bangun
Dari apapun saja aku sanggup ciptakan cinta
Tak pernah aku nangis meski berurai airmata
Setiap tetes darah dari luka nasibku menabungkan keabadian
Setiap sayat kulit dagingku mengendapkan kesejatian
Segala sengsara segala sukaria hanyalah sepi yang tertawa
Soalnya adalah teknik menderita dan memandirikan bahagia
Setiap gelas minuman keras nasibku yang tumpah
Meragikanku ke allah
1988.