CakNun.com

KiaiKanjeng Membersamai Bangbang Wetan Edisi Akhir Tahun 2023

Bangbang Wetan
Waktu baca ± 3 menit
Dok. Bangbang Wetan

Desember 2023 ini KiaiKanjeng terjadwal beberapa acara shalawatan. Dimulai dari 25 Desember 2023 bersama Gambang Syafaat Semarang pada momen peringatan milad ke-24 Gambang Syafaat. Rangkaian selanjutnya pada 28 Desember 2023: Sholawat Cinta di komplek Villa Jasmine 3 Sidoarjo. Hari berikutnya, 29 Desember 2023, bersama Majelis Ilmu Bangbang Wetan Surabaya edisi Desember 2023 di Taman Budaya Cak Durasim, Genteng, Surabaya. Setelah acara di Bangbang Wetan segera balik Yogyakarta karena pada Sabtu, 30 Desember 2023 ada acara Ngaji Bareng Laskar Sedekah Yogyakarta di Margoluwih, Seyegan, Sleman, Yogyakarta.

Selesai acara di Sidoarjo, KiaiKanjeng langsung on the way ke Wisma Taman Budaya Cak Durasim untuk beristirahat. Paginya, selain ada kopi dan teh yang disediakan penggiat, KiaiKanjeng disambut dengan 5 keranjang buah durian untuk dinikmati pagi hari bersama kopi dan teh. Cak Toha, yang memiliki usaha warkop Mbah Kung di Sukodono, Sidoarjo, berbaik hati nraktir durian tersebut. Sedangkan Soto Gubeng Pojok menjamu sarapan pagi, makan siangnya oleh Kayoon Heritage, dan makan malamnya oleh Sabana.

Tim teknis KiaiKanjeng menata alat musiknya di panggung dan menyelaraskan dengan sound setelah shalat Jumat. Sore hari pada kondisi cuaca yang cerah, jamaah mulai berdatangan. Beberapa dari mereka mendokumentasikan kondisi terkini di lokasi ke teman atau di-upload di story IG akun pribadinya dan meng-tag Bangbang Wetan. Secara tak langsung ini membantu penggiat dalam menginformasikan majelis ilmu bersama KiaiKanjeng ke sebanyak mungkin jamaah.

KiaiKanjeng menarik perhatian jamaah yang sudah hadir sejak sore, tepatnya ketika KiaiKanjeng cek sound membawakan nomor Mars Maiyah, Bangbang Wetan, dan We Will Not Go Down. Cek sound selesai sekitar pukul 19.00. KiaiKanjeng kembali ke tempat istirahat untuk ganti baju dengan dress code putih-putih.

Pukul 20.00, majelis ilmu dibuka dengan nderes ayat Al-Qur’an. Pada momen tersebut KiaiKanjeng sudah bersiap di sekitar panggung. KiaiKanjeng mulai naik panggung ketika sesi nderes selesai dan dilanjutkan sesi pembukaan oleh moderator. Moderator menyapa jamaah dan mengajak jamaah serentak bertepuk tangan ke KiaiKanjeng. Mas Doni vokalis KiaiKanjeng menyapa dan menanyakan kondisi terkini jamaah apakah sehat semua.

KiaiKanjeng membukanya dengan nomor Mars Maiyah. Dilanjut dengan nomor Ya Nur yang ada di album Wakafa. Nomor Ya Nur ini menurut Mas Doni lahir ketika Mbah Nun bersama rombongan KiaiKanjeng sedang melakukan perjalanan dari Yogyakarta ke Surabaya waktu itu. Menurut Mas Doni, ketika di bus itu, Mbah Nun mempunyai ide membikin nomor Ya Nur dengan mengajak Mas Doni, Mas Imam, dan Pak Ari Blothong genjreng-genjreng gitar mencari nada yang tepat untuk membawakan lirik Ya Nur.

Setelah itu, KiaiKanjeng membawakan nomor Terbit Rembulan. Menurut Mas  Islamiyanto nomor Terbit Rembulan merupakan terjemahan dari Thola’al Badru. Berikutnya, Mas Doni membawakan nomor Bismillah yang ada di album Wakafa. Pada nomor Bismillah mencoba melakukan pendekatan yang menjadi ciri khasnya yaitu interaksi dengan jamaah. Pada bagian reff Bismillah terdengar serentak jamaah ikut menyanyikannya.

Selanjutnya, Mas Imam membawakan nomor Aku Tak Peduli. Menurut Mas  Imam, nomor Aku Tak Peduli isi liriknya jika kita dengarkan dan perhatikan dengan saksama akan merasakan relate dengan kondisi kita saat ini. Jamaah tampak kompak bernyanyi bersama KiaiKanjeng terutama pada bagian lirik:

Ku balut duka derita ini
Ku dekap sakit hati ini
Ku terima hinaan ini
Aku tak peduli
Aku tak peduli

KiaiKanjeng memuncaki sesi pertama penampilannya dengan lagu We Will Not Go Down. Nomor tersebut dibawakan oleh Mas Doni dengan suara khasnya dan aransemenn yang ciamik dari KiaiKanjeng. Aransemen KiaiKanjeng dan suara Mas Doni yang secara spontan di awal pembawaan nomor tersebut membuat jamaah bertepuk tangan dan ikut bernyanyi sampai lagu ini selesai dibawakan. Apalagi pada bagian akhir lirik yang berbunyi, “We will not go down, gaza tonight”. Suara jamaah serentak dan lantang menyanyikan lirik terakhir memungkasi lagu tersebut.

Dok. Bangbang Wetan

Pada momen setelah sesi diskusi dan tanya jawab jamaah dengan tiga narasumber yang mewakili pemuda Muhammadiyah, KiaiKanjeng membawakan di antaranya nomor Baina Katifaihi.

Pukul 23.32 tiba sesi Tawashshulan bersama KiaiKanjeng dan diawali dengan nomor Takbir Akbar. Bersamaan dengan itu hujan mulai turun deras membasahi area sekitar pendopo Taman Budaya Cak Durasim. Hujan deras yang turut menyumbang suasana kesejukan. Pasalnya sejak siang sampai malam menjelang Tawashshulan kondisi cuaca area Surabaya khususnya yang kami rasakan di Taman Budaya Cak Durasim adalah panas dan agak gerah. Turunnya hujan ini benar-benar membuat kita merasa sejuk. Tawashshulan berakhir pukul 00.42. Hujan pun mulai reda.

Surabaya, 30 Desember 2023

Lainnya

KiaiKanjeng of the Unhidden Hand

KiaiKanjeng of the Unhidden Hand

Sejak jum’at siang (8/5) KiaiKanjeng sudah berada di Jakarta untuk malamnya menghadiri Kenduri Cinta, setelah menjalani rangkaian Maiyahan di Jawa Timur, mulai tanggal 4 Mei 2015 di Universitas Airlangga Surabaya, kemudian 5 Mei 2015 di Universitas PGRI Adibuana Surabaya, dilanjutkan tanggal 6 Mei-nya di Sidoarjo.

Kenduri Cinta
Kenduri Cinta

Topik