CakNun.com

Gua Sophisticated

dr. Eddy Supriyadi, SpA(K), Ph.D.
Waktu baca ± 2 menit

Gua persembunyian Cak Nun tidak sebagaimana gua yang dihuni oleh 7 pemuda dengan seekor anjingnya yang setia. Yang kalau di publikasi-publikasi tergambar bahwa gua tersebut gersang, kering, dan terkesan “sumuk”.

Yang Cak Nun huni ini adalah sebuah gua yang sophisticated yang dilengkapi dengan kode-kode dan sensor tertentu sehingga salah seorang sohib saya bercanda dengan berbisik ke saya, “Hanya waliyullah yang bisa memasukkan kode-kode itu”. Saya tersenyum dan sedikit melirik protes kepada sohib saya itu. Hampir setiap hari saya menyambangi tempat tersebut, menjumpai para petugas dan mencermati angka-angka dalam mushaf yang berlembar lembar.

Di dalam gua tersebut saya mencoba mencuri dengar dan mencari tahu informasi yang terkait dengan kondisi beserta parameter-parameter yang menyertainya, dari tim yang selama ini membersamai beliau. Beliau-beliau adalah senior-senior saya baik ditinjau dari segi usia maupun ekspertasi yang mereka miliki.

Alhamdulillah, syukur kepada Allah, saya mendapat info bahwa dalam waktu tidak lama lagi Cak Nun akan bisa dan boleh keluar dari gua ‘perlindungan’ ini. Namun demikian, para senior dalam tim tersebut mewanti-wanti agar Cak Nun masih harus selalu dijaga dan diistirahatkan agar sampai kondisinya benar-benar sempurna.

Saya pun mengiyakan dan memang menyetujuinya. Laporan-laporan tentang kondisi beliau selalu mengalir tiap hari dari tim yang sering saya temui.

Sejak proses awal tiga minggu yang lalu, ada tim yang bergerak dalam sunyi. Tanpa koar-koar, tanpa publikasi, tim bergerak berkoordinasi sangat cepat. Bahkan sangat cepat! Sehingga jalan yang dilalui sangat mulus dan alhamdulillah selalu diberi kemudahan. Semua berupaya dan berikhtiar dengan support penuh dari Allah.

Pak Dhe Mail Whatsaap saya: “Sangat sangat bagus (kondisinya)!!”

Cak, kita tunggu di luar gua ya.

Yogyakarta, Selasa1 Agustus 2023

Lainnya

Berjaga di Tengah Situasi Krisis

Berjaga di Tengah Situasi Krisis

Hari pertama praktik lapangan menjadi wartawan saya memilih Terminal bus Pulo Gadung Jakarta Timur.

Mustofa W. Hasyim
Mustofa W.H.

Topik