Cahaya Maha Cahaya
Usiaku enam hari
Enam hari yang menakjubkan: Tuhan bermain ruang
waktu di tangannya, bisa kau bayangkan?
Hari pertama cahaya maha cahaya
Cahaya maha cahaya tak bisa dikisahkan
Bisa, mungkin. Tapi kita ini dungu
Ilmu kita tingkat serdadu
Hari kedua kegelapan tiada tara
Beberapa kata mulai bisa mengucap, karena
rahasia mulai berlaku di depanmu sebagai
rahasia
Hari ketiga kau adalah kau, aku masih aku
Baru kelak tuhan, semua kita nangis cengeng
Kita melempari galaksi supaya bintang runtuh, kita
mengais-ais bumi mencari emas permata untuk
kita kunyah-kunyah demi mengisi hari dengan ketololan
Di hari keempat engkau adalah dunia ini
Kalau kau gembira bukanlah kau yang bergembira
sebab sesungguhnya tak kau perlukan
kegembiraan
Kalau kau bersedih kehidupanlah yang bersedih
sebab kesedihan tak sanggup menyentuh jiwamu
Kau tak membutuhkan suka duka, harta atau
kepapaan, kau tak terikat oleh penjara atau
kemerdekaan, kau lebih perkasa dari ketakutan
atau keberanian, kau lebih tinggi dari derajat
atau kehinaan, kau lebih besar dari kehidupan
atau maut
Di manakah engkau bersemayam kiranya?
Hari keempat telah senja dan fajar hari kelima
mulai menyiapkan pemenuhan janjinya
Hari kelima gelap gulita
Hari di mana engkau sirna, di mana engkau tak engkau
Hari yang menjelmakanmu kembali menjadi cahaya
Menyatu ke hari keenam cahaya maha cahaya
1988.