Tikungan Iblis (Bagian 5/5)
Yogyakarta, Indonesia, 2008-2009
Sepuluh
DEKLARASI ORANG-ORANG BODOH
Prawito Prawidi Prawijo Prawikun menghentikan pesta Tapel-Tapel, mengumpulkan dan menenangkan mereka
Tampil Seorang Tapel dengan Deklarasi Orang-orang Bodoh
Prawidi
Sudah, sudah, jogetnya cukup, cukup
Prawikun
Kumpul dulu di sini, duduk, duduk yang baik
Buka pakaiannya, jangan mengada-ada, pakai pakaian yang biasanya saja
Prawijo
Ambil nafas panjang dulu, tenangkan diri, tenang
Prawito
Memperhatikan dari suatu jarak
Prawidi
Apa tidak capek tho jogeeeet terus, nyanyi-nyanyiii terus siang malam
Coba yang itu… Siapa namanya?
Tapel
Besok pagi ke pasar
Prawidi
O, besok pagi ke pasar
Baik. Silahkan bergeser ke situ
Dalam proses dialog ini satu persatu Tapel ditanyai dan sesudah menjawab disuruh bergeser ke depan bibir panggung sebagaimana di awal pentas
Prawidi
Kalau kamu besok pagi ke mana?
Tapel
Satu tambah satu
Prawidi
Oke… sama dengan dua
Ok. Silahkan ke sana.
Coba kalau kamu, dua tambah dua berapa?
Tapel
Nasi brongkos
Prawikun
Nasi brongkos Jembatan Tempel
Siiip. Monggo bergabung.
Kalau kamu, sukanya makan apa?
Tapel
Saya tidak nyopet kok
Prawikun
Tidak, tidak nyopet.
Toop. Please sana sama teman-teman.
Kamu juga tidak njambret to?
Tapel
Pilkada dua bulan lagi
Begitu seterusnya, Tapel satu persatu dipersilahkan kumpul di bawah
Prawikun
Kalau Pemilu Nasional?
Tapel
Film
Prawikun
Kok film?
Tapel
Serangan Fajar
Prawikun
O, maksudnya dua puluh ribu
Prawijo
Tepuk tangan semua anak-anak….
Tapel-Tapel riuh bertepuk tangan gembira
Prawito
Ternyata cerdas juga…
Lagi Tapel-Tapel riuh bertepuk tangan gembira
Prawikun
Meskipun manusia tinggal Tapelnya, ternyata intelegensianya masih OK juga
Tapel-Tapel lebih riuh bertepuk tangan gembira
Seorang Tapel
Berdiri dari tengah kumpulan Tapel-Tapel
Maaf Bapak-Bapak….
Prawito Prawidi Prawijo Prawikun bertanya-tanya
Mohon izin saya mau bicara
Prawito Prawidi Prawijo Prawikun mulai terperangah
Kami memang bodoh, kami aku kami memang bodoh
Tetapi tidak sebodoh yang Bapak-Bapak sangka
Andaikanpun kami memang benar-benar bodoh
Itu bukan karena aslinya kami ini makhluk bodoh
Tetapi karena sepanjang hidup kami ini selalu dibikin bodoh
Tapel-Tapel bertepuk tangan
Tapi kami tidak bodoh untuk mau terus menerus dibodohkan
Dan kami tidak selamanya bodoh untuk membiarkan diri kami dibodohi
Tapel-Tapel bertepuk tangan makin seru
Bodoh itu tidak ada
Yang kami tidak punya adalah biaya untuk berlagak jadi orang tidak bodoh
Sebagaimana Bapak-bapak ini berposisi kuasa untuk membodoh-bodohkan kami
Padahal belum tentu Bapak-Bapak ini tidak lebih bodoh dibanding orang yang paling bodoh
Tapel-Tapel bertepuk tangan sangat seru
Kami sudah sangat sabar selama ini diperlakukan sebagai orang bodoh
Kesabaran memang bisa menjadi salah satu jenis kebodohan
Tetapi sabarnya kami, pasti menggambarkan betapa tangguhnya mental kami
Tapel-Tapel bertepuk tangan gembira
Kami pura-pura bodoh, Bapak-bapak yakin bahwa kami bodoh
Betapa bodohnya orang yang tidak mengerti orang lain yang pura-pura bodoh
Tapel-Tapel bertepuk tangan tertawa
Seandainya kami ini memang orang-orang bodoh, sehingga Bapak-bapak menyebut kami ini Tapel-Tapel…
Sekali lagi, seandainya kami ini benar-benar orang-orang bodoh, hendaklah Bapak-bapak ketahui bahwa kami orang-orang bodoh sama sekali tidak membutuhkan orang-orang pinter
Sementara Bapak-bapak sangat memerlukan orang bodoh untuk merasa bahwa diri Bapak-bapak ini pinter
Tepuk tangan Tapel-Tapel memuncak
Tolong Bapak-bapak dengarkan baik-baik
Inilah Deklarasi Orang-orang Bodoh:
Pintar atau bodoh jangan jadikan ukuran utama
Kecuali untuk mengakui bahwa kaum pintar jauh lebih punya andil
Dalam hal merusak alam, bumi dan Negara
Pintar dan bodoh adalah dua kata yang amat melukai hati manusia
Yang kita perlukan bersama adalah pendidikan tanpa biaya
Sehingga setiap orang memiliki kesempatan berkembang secara setara
Demikian, terima kasih
Panjang tepuk tangan Tapel-Tapel
Prawito Prawidi Prawijo Prawikun terdesak oleh perasaannya sendiri karena protes Tapel itu sehingga tak sengaja mereka minggir sambil berpegangan satu sama lain