Tikungan Iblis (Bagian 4/5)
Yogyakarta, Indonesia, 2008-2009
KENTRUNGAN DAN MAJNUNAH
Kentrungan
Nyumet lilin ing wayah wengi
Kembang kantil ambune wangi
Jalmo menungso jaman saiki
Mrono mrene ming golek bathi
Jangan tempe sayure koro
Endog dadar dicampur gula
Soyo suwe kok soyo ndodro
Ketoke maju bul tambah rekoso
Prawikun
Dalam rangka menyongsong “Pentas Kebangkitan” dan memberi pencerahan kepada masyarakat, kami sudah menyiapkan syiir-syiir tentang Garuga
Prawito
Wah kok seperti spanduk…
Tiba-tiba muncul Siti Majnunah.
Siti Majnunah
Garuda…garuda….garuda….
Prawito
Sopo kowe wanodya…
Siti Majnunah
Menyanyikan Garuda
Prawito
Aduh aduh, saya sudah tua masih ketemu-ketemu yang beginian, jadi gatal saya…
Ayo musiiiik…
Siti Majnunah bernyanyi Garuda diiringi musik
Siti Majnunah
Mas Prawito…bagus kan nyanyi saya?
Prawikun
Mas Prawito, Mas, aneh, aneh….Syiir dan lagu yang dia bawakan tadi persis seperti yang saya karang tadi malam… Kok ghoib… Jangan-jangan ini titipan Iblis ke dalam Kentrung kita…
Prawito
Ini memang jaman wingit, serba nganeh-anehi…
Siti Majnunah
Mas Prawito dan Mas Prawikun bisik-bisik ngrasani saya ya, hayoo…
Prawito
Lho, kok tahu nama kita…
Siti Majnunah
Mas Prawidi dan Mas Prawijo juga ngrasani saya dalam hati, ya tooo, ya tooo…
Semua kebingungan kok diketahui namanya
Siti Majnunah
Bingung ya, kok saya tahu nama Mas-Mas ini, lebih bingung lagi kok saya bias menyanyikan syiir-syiir yang baru tadi malam Mas Prawikun bikin….
Prawito
Kanjeng Maula Jabarala…!
Prawidi
Makahala…
Prawijo
Hasarapa…
Prawikun
Hajarala….
Siti Majnunah
Kan banyak kemungkinan to Mas-Mas… Kan bisa saja tadi malam sehabis mengarang Mas Prawikun tertidur, lantas diam-diam saya baca naskahnya. Kemungkinan lain saya memang sudah tahu isi naskah itu sebelum Mas Prawikun menuliskannya….
Prawikun
Wah ini titipan Iblis bener ini…
Prawito
Jangan ambil resiko! Jangan ambil resiko! Eleminasi! Dieleminasi saja! Cepat!
Prawikun
Mendekati Siti Majnunah
Nyanyinya cukup bagus….Vocal oke….Kostum fine….Make up trendy….Cuma masih perlu dipoles sedikit…. Ayo, ikut saya….
Siti Majnunah
Ndak perlu didramatisir to Mas…saya ndak berminat ikut main drama….tur aku iso bali dewek…
Exit sambil meneruskan nyanyian Garuda
Prawito mengulang sepotong Mantra Uborampe…
Prawidi Prawijo Prawikun mengamini sambil kebingungan
Siti Majnunah melintas exit sambil mentertawakan mereka
Prawikun
Tiba-tiba ‘bangkit’
Mbok sudah biarin mau ada titipan Iblis, kiriman Setan atau paket Hantu…pokoknya kita terus saja: The Kentrung must go on….!
Garuda dikurung
Garuda dipenjara
Garuda dikungkung
Garuda dianiaya
Garuda ditindas
Garuda diperdaya
Garuda diperas
Garuda diam saja...
Anak Garuda, Cucu Garuda, Cicit Garuda
Cucunya Cucu Garuda, Cicitnya Cicit Garuda
Melewati angkasa Majapahit, Demak Mataram
Mengabdi kepada Raja demi Raja yang juga semakin kehilangan Garuda
Akhirnya Kaum Walanda dari Mancanegara
Meresmikan pergantian namanya
Dari Garuda menjadi Emprit
Dan malam ini kita resmikan dari Emprit menjadi Tapel….