Tidak Menggurui, Tetapi Merangkul
Terkait dengan apa yang saya dapat di majelis Maiyah adalah suatu hal yang sangat berharga dalam hidup saya. Suatu ilmu yang tidak pernah didapat dari bangku sekolah maupun universitas. Di Maiyah, saya belajar tentang arti sebuah keberagaman umat manusia, namun tetap kental akan persaudaraan. Dengan karakter Mbah Nun yang “tidak menggurui” namun “merangkul” membuat suasana menjadi hangat sehingga transfer ilmu akan lebih mudah dipahami.
Di Maiyah diajarkan akan totalitas dalam menjalankan agama, tidak hanya sebatas ibadah ritual kepada Sang Pencipta, namun harus beragama secara menyeluruh meliputi kehidupan sosial terhadap makhluk ciptaan-Nya. Hal itu sesuai dengan Islam yang rahmatan lil ‘alamin. Di samping itu, Mbah Nun selalu mengingatkan agar kita menjadi orang yang ikhlas dan tidak gampang “nggersulo” dalam menjalankan kehidupan.