CakNun.com

Malioboro

Dari kumpulan puisi Sajak-Sajak Sepanjang Jalan
Emha Ainun Nadjib
Waktu baca ± 1 menit

Tubuhku yang lunglai pada suatu siang
Terdampar duduk di trotoar Malioboro
Aku tidak punya semangat sedikit pun
Untuk bergerak, meneruskan perjalananku yang entah ke mana
Atau kembali ke rumah
Udara sangat panas
Dan pemandangan-pemandangan di jalanan terasa sangat keras
Tetapi orang-orang seperti bisa mudah merasa bahagia
Orang-orang berjalan, orang-orang di atas kendaraan
Ke kantor, ke sekolah, ke rumah dagang, atau berkunjung ke tempat handai tolan
Ah, beruntunglah semua saja yang bisa tenggelam
Di dalam kebisingan kehidupan
Wajah-wajah mereka yang berdebu
Tidak oleng oleh nasib yang menipu
Tidak seperti aku
Yang sepanjang hari menyeret-nyeret langkahku
Menyeret tubuh dan jiwa yang kelu
Kemudian hanya bisa memandang dengan termangu
Tuhanku, kenapakah aku sering merasa berada di luar ruang
Sedang ruangku sendiri tak kunjung kutemukan
Kenapakah aku sering kurang berminat terhadap kehidupan
Sebab jika kemudian aku pun lapar
Aku diperkuda oleh perutku yang menggelepar-gelepar
Berlari-lari gila
Seperti binatang yang mencakar-cakar lingkungannya

Yogya 77.

Lainnya

Kehidupan Iman Kehidupan Puisi

Kehidupan Iman
Kehidupan Puisi

Saya ingin menabung satu mata rantai pemahaman yang agak ‘teknis’, agak kognitif, serta yang sederhana saja.

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Puisi Jalanan

Puisi Jalanan

Hendaklah puisiku lahir dari jalanan
Dari desah napas para gelandangan
Jangan dari gedung-gedung besar

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib

Jakarta

Jakarta
Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib

68

68