CakNun.com

Letto Ziarah Ke Makam Tuan Guru Zaini Sekumpul Martapura

Redaksi
Waktu baca ± 3 menit

Hari ini, sebagaimana setiap tanggal 17 setiap bulan, Mbah Nun, KiaiKanjeng, keluarga TKIT Alhamdulillah, Progress, dan teman-teman Letto dan semua jamaah yang hadir dari Yogya dan sekitarnya berkumpul bersama untuk Mocopatan alias Mocopat Syafaat edisi September 2022. Tetapi kali ini teman-teman Letto pamit tidak bisa ikut ndeprok bersama kita di Mocopat Syafaat, dikarenakan sedang berada di Banjarmasin.

Letto sudah tiba di Banjarmasin.
Letto sudah tiba di Banjarmasin.

Letto sedang mendapatkan undangan untuk tampil dan menyapa masyarakat Banjarmasin di Pahlawan Kopi Banjarmasin pada hari ini 17 September 2022 pukul 20.00 WITA. Letto sudah tiba di Banjarmasin kemarin sore, dan sejak mendapatkan undangan ke Banjarmasin ini, Letto sudah berniat akan ziarah terlebih dahulu ke Makam Tuan Guru Zaini Martapura.

Patub, gitaris sekaligus manajer Letto ingat bahwa Tuan Guru Zaini mendapatkan tempat tersendiri di hati Mbah Nun dan KiaiKanjeng, karena keistimewaannya dalam bershalawat kepada Kanjeng Nabi Muhammad Saw. Sewaktu mendapatkan undangan Sinau Bareng di Banjarmasin pada 2016, Mbah Nun dan KiaiKanjeng pun menyempatkan diri terlebih dahulu untuk ziarah ke Makam Tuan Guru Zaini. Jauh sebelum itu, ketika Tuan Guru Zaini tasih sugeng, pada 1997 Mbah Nun dan KiaiKanjeng juga bersilaturahmi kepada Tuan Guru Zaini. Di sana, KiaiKanjeng ngangsu kawruh tentang shalawat kepada beliau. Karena itulah, teman-teman Letto ingin meneruskan “silaturahmi” ini.

Mengetahui niat Letto untuk berziarah ke Makam Tuan Guru Zaini, maka teman-teman panitia segera sowan ke keluarga Tuan Guru Zaini serta pengelola Mushalla ar-Roudloh tempat makam Tuan Guru Zaini berada. Sebenarnya, sejak pandemi hingga saat ini, Musholla ar-Roudloh belum terbuka bagi peziarah dari luar. Bahkan kegiatan maulid dan shalawat rutin seminggu sekali yang biasanya dihadiri puluhan ribu jamaah juga masih terbatas sifatnya yaitu hanya diikuti oleh warga setempat saja. Bahkan yang datang dari Banjarmasin pun belum diizinkan.

Cak Nun dan KiaiKanjeng bersama Tuan Guru Zaini.
Mbah Nun dan KiaiKanjeng bersama Tuan Guru Zaini.

Saat sowan kepada keluarga Tuan Guru Zaini, teman-teman panitia ditemui langsung oleh dua putra kembar beliau, Muhammad Amin Badali dan Ahmad Hafi Badali, beserta takmir Musholla Ar-Roudloh. Teman-teman panitia menyampaikan bahwa Letto yakni anak-anaknya Mbah Nun bermaksud berziarah ke makam Tuan Guru Zaini. Alhamdulillah, Mas Sabrang, Patub, dkk. beserta tim Letto, total semua 10 orang, diizinkan untuk ziarah dan disarankan untuk datang menjelang shalat maghrib berjamaah.

Begitulah, akhirnya setelah tiba di bandara Syamsuddinnoor sore kemarin, Letto sudah teragendakan untuk pertama-tama ziarah ke Makam Tuan Guru Zaini Sekumpul Martapura. Namun, sembari menunggu waktu maghrib, teman-teman Letto diajak mampir dulu ke Relung Kafe, menikmati kopi sore. Beberapa saat di Relung Kafe, Letto kemudian melanjutkan perjalanan menuju Makam Tuan Guru Zaini dan tiba di sana pukul 18.15 WITA. Lima belas menit menjelang adzan maghrib.

Teman-teman Letto menikmati suasana komplek Musholla ar-Roudloh yang seperti dikatakan Patub, lokasinya berada di tengah kota Banjarbaru, beberapa ratus meter dari Pasar Martapura. Dari jalan besar ada gang masuk, lalu masuk sekitar lima ratus meter dan langsung disambut halaman Musholla Ar-Raudloh yang sangat luas. Meskipun berukuran besar layaknya masjid tetapi Tuan Guru Zaini menamakan tempat ini sebagai Musholla, yaitu Musholla Ar-Roudloh.

Mbah Nun bersama KiaiKanjeng ziarah di makam Tuan Guru Zaini.
Mbah Nun bersama KiaiKanjeng ziarah di makam Tuan Guru Zaini.

Tiba di sana, Mas Sabrang dan teman-teman disambut dan diterima oleh keluarga Tuan Guru Zaini beserta takmir Musholla Ar-Roudloh. Kemudian ketika waktu shalat maghrib tiba, teman-teman Letto ikut shalat berjamaah di Musholla ar-Raudloh. Usai shalat maghrib dan dzikir, Imam shalat memimpin pembacaan surat Yasin hingga menjelang tiba waktu Isya’. Teman-teman Letto mengikuti wiridan secukupnya, lalu segera berziarah ke makam Tuan Guru Zaini yang tempatnya hanya di sebelah Imaman. Saat ini sedang berlangsung renovasi, sehingga maqbaroh Tuan Guru Zaini masih tertutupi oleh dinding kayu. Teman-teman Letto berdoa dan bertawashshul di dekat dinding kayu tersebut. Sayangnya, saat ini siapapun yang berziarah tidak diizinkan untuk mendokumentasikan atau memfoto di makam Tuan Guru Zaini bahkan tidak dibolehkan pula berfoto di depan Musholla ar-Roudloh. Jadi, mohon maaf tidak ada foto yang bisa kami sertakan.

Usai berziarah, pengurus takmir menemui lagi teman-teman Letto. Beliau menyampaikan rasa senang dengan kedatangan Mas Sabrang dkk. Beliau juga sangat menghormati Mbah Nun dan berdoa agar Mbah Nun, KiaiKanjeng, dan Letto dianugerahi umur panjang sehingga bisa bertemu lagi di waktu mendatang.

Sukses untuk perform Letto di Pahlawan Kopi Banjarmasin, ya Mas Patub. (caknun.com).

Lainnya