Hidup Itu Menanam
Menjadi perangkat desa adalah hal yang tidak pernah ada dalam pikiran saya sebelumnya. Namun sekarang, saya menjalaninya. Berbekal pesan dari Mbah Nun, bahwa hidup itu menanam, menjadi api semangat saya ketika menjalani kehidupan sehari-hari.
Sebelumnya saya berpikir, bahwa hidup harusnya kaya raya di usia muda. Sukses bergelimang harta. Bisa beli ini itu. Punya ini punya itu. Tapi ternyata ya tidak harus sama persis seperti itu. Mbah Nun menemani saya menemukan jati diri saya melalui banyak wejangan di Maiyahan selama ini.
Menjadi pelayan masyarakat, pamong masyarakat, sekarang saya jauh lebih enteng dalam menjalaninya. Konsep berpikir saya sekarang bahwa setiap langkah sikap dan keputusan adalah sebuah perjuangan rakaat panjang. Menanam yang mungkin kita tidak menikmati panennya sekarang. Ora tiba ning awak ya ning anak, kalau kata leluhur kita.