Dimensi Spiritualitas, Intelektualitas, dan Kegembiraan di Maiyah
Saya pernah mendengar di Forum Gambang Syafaat Semarang, salah satu penggiat menegaskan bahwa di Maiyah itu ada 3 dimensi, yaitu dimensi spiritualitas, dimensi intelektualitas, dan dimensi kegembiraan.
Yang namanya di Majelis Maiyah kita sering menjumpai ketika awal acara dimulai dengan salah seorang penggiat membuka dengan membaca Al-Qur’an, Dzikir, Shalawat, hingga Indal Qiyam. Peristiwa itu merupakan dimensi spiritualitas.
Ada lagi saat ada Mbah Nun hadir ataupun Habis Anis, dan narasumber lainnya. Ketika itu kita diajak workshop, tanya jawab, dan diajak berpikir mencari ilmu bersama-sama dengan jamaah Maiyah yang hadir. Peristiwa itu merupakan dimensi intelektualitas.
Ada lagi yang namanya dimensi kegembiraan. Selain kita di Sinau Bareng diajak menyanyikan lagu bersama, kadang kita juga diajak dolanan bersama jamaah Maiyah yang hadir untuk naik ke panggung. Namun kalau di Majelis Maiyah kita dihadirkan sejumlah band, musisi jalanan, dan juga kelompok musik lainnya.
Bagi saya peristiwa tersebut sangat jarang ditemui di majelis manapun. Coba kalian amati, apa ada dimensi-dimensi seperti itu di Majelis-majelis lainnya. Mungkin hanya di Maiyah kita menjumpai dimensi-dimensi seperti itu.