Tetap Menjadi Manusia
Maiyah mengajari saya untuk merajut kembali serpihan-serpihan pemahaman yang selama ini berserakan. Maiyah mengajari saya memungut kembali ceceran-ceceran pengertian yang selama ini luput dari jangkauan dan saya terlantarkan sedemikian rupa dalam jejak sejarah kehidupan saya. Untuk kemudian saya daur ulang kembali menjadi sesuatu yang baru, yang lebih sehat, membawa manfaat dan menyegarkan.
Saya cinta Maiyah. Kecintaan itu salah satunya kata “Maiyatullah” saya abadikan menjadi nama terakhir anak pertama saya. Selain berharap bahwa anak saya menjadi pribadi yang senantiasa dalam kebersamaan dengan Allah, juga saya pakai untuk selalu mengingatkan diri saya sendiri bahwa saya mulai menjalani hidup yang lebih intens dan bermakna adalah sejak kenal Maiyah.
Di Maiyah saya belajar banyak untuk tetap menjaga kodrat sebagai seorang manusia, yang tidak menghakimi manusia, dan selalu memanusiakan manusia.