Terkonfigurasi Energi Mesin yang Sama
Ada yang tak terlihat tetapi bisa dirasakan gelombang energinya. Mungkin ini hanya intuisi subjektif tapi sangat empiris sebagai manusia yang mencoba mengamati, dan menyambungkan diri dengan frekuensi cinta Maiyah.
Beberapa kali saya berkesempatan silaturahmi ke penggiat Maiyah di beberapa tempat. Selalu dihadapkan dengan template setting default karakter manusia yang sama. Mereka seperti entitas baru yang mempunyai kesamaan dalam kebaikan menerima tamu, adab berkomunikasi, mentraktir kopi, menjadi pendengar yang baik dan tampak sekali kerendahan hatinya. Pun sama di komunal Maiyah yang lainnya. Aneh seperti manusia yang terkonfigurasi oleh energi mesin yang sama.
Merasakan itu saya semakin bersyukur, menjadi lebih berbahagia, mulai legowo atas dialektika suka duka dunia. Saya khusnudhdhon dan percaya akan rauh-nya Allah Swt.
Nalar akal pikiran mulai terkejar melihat masih ada logika cuaca cinta Maiyah yang memberi energi berbeda pada manusia dalam menumbuhkan jiwa yang pasrah total “manut” pada Allah Swt saat raga berjuang membuka pintu-pintu “nawaitu” kebaikan dari atmosfer semesta yang tampak tidak baik-baik saja karena tatanan sunnatullah bumi sedang ambyar oleh cuaca kerakusan, ketamakan, dan keserakahan buatan sebagian manusia itu sendiri.