Syukur yang Tak Terhitung
Mensyukuri nikmat Allah Swt sejatinya dari 0 bukan dari 1, 2, 3 dst. Hingga saat itu aku terbangun dan teringat oleh pesan keluargaku, “Ojo khawatir lan sumelang, sing paring dhawuh yo ora liyo mung Gusti Allah, atine sing seleh, sumeleh, bungah, lan yakin maring Kuwasane Gusti kang njogo awan lan wengi” (Jangan khawatir dan gundah, yang memberi perintah tidak lain hanya Gusti Allah, hatimu tetep pasrah dan berserah, bahagia, dan yakin terhadap Kuasa Gusti yang menjaga siang dan malam).
Kehidupan tidak melulu harus berlari untuk mengejar sesuatu, tak harus berteriak untuk menyampaikan sesuatu, tak pula harus melotot-lotot untuk memperhatikan sesuatu. Sinau Bareng memberi banyak dimensi untuk berpikir bahwa betapa banyak sudut pandang di dunia dan betapa banyak cara hidup didunia ini untuk bersyukur dan bahagia.