Srawung Manfaat di Symbolic.id
Sekitar setahun yang lalu saya berkenalan dengan sebuah aplikasi social media di mana Mas Sabrang bersama tim adalah developer-nya. Tengah digarap sebuah model Sinau Bareng secara online melalui sebuah aplikasi yang ciri khasnya adalah menjadikan rating kebermanfaatan sebagai parameternya. Yang paling besar manfaatnya, yang akan meraih tinggi reputasi pada ekosistem socmed tersebut.
Symbolic.id adalah sebuah konsep sinau bareng-bareng melalui sistem aplikasi online seperti socmed pada umumnya. Pembedanya adalah di dalam Symbolic.id terdapat dua ruang interaksi yang terpisah yaitu ruang antar muka (interface) dan ruang publik (public space).
Interface berperan sebagai ruang interakasi seperti layaknya media sosial lainnya yang sudah familiar kita pakai. Sedangkan public space merupakan ruang kajian di mana semua yang berinteraksi di dalamnya menggunakan identitas anonim. Manfaat anonim di antaranya adalah mengatasi rasa malu untuk bertanya dan takut salah dalam mengekspresikan sebuah ide.
Aplikasi Symboli.id masih terus-menerus dikembangkan sedari awal peluncurannya. Pada sebuah kesempatan tahun lalu, saya berkenalan dengan aplikasi ini melalui kegiatan webinar dalam rangkaian launching aplikasi ini. Webinar yang diikuti oleh perwakilan Simpul-Simpul Maiyah se-Nusantara dan dari luar negeri itu sangat berarti bagi saya, karena saya bisa belajar langsung dari para inisiator awal Symbolic.id dan terlibat di dalam mekanisme memberi dan menerima masukan dari para early adopter.
Keseruan Berinteraksi di Symbolic.id
Pada awal saya sign up membuat akun, masih belum banyak pengguna yang aktif di interface, mungkin karena masih adaptasi dan mengenal lebih dalam fitur-fiturnya. Namun, setelah Symbolic.id memperkenalkan diri kepada khalayak lebih luas, di antaranya melalui kegiatan giveaway berupa #SymbolicQuiz kemudian aplikasi ini menjadi kebanjiran pengguna baru.
Saya yang biasanya paling banyak mendapatkan 9 hingga 11 voice-up dalam 1 postingan, karena banyaknya pengguna baru bisa mendapatkan hingga 53 voice-up. Wow. Di ruang kajian psikologi saya berada saat itu, hal itu merupakan sesuatu yang jarang terjadi. Padahal bidang kajian psikologi adalah hal yang termasuk baru bagi saya sendiri.
Selain itu, Symbolic.id juga mengeluarkan penghargaan berupa “badge”. Salah satunya badge interface yaitu apresiasi yang diberikan setelah mencapai jumlah postingan tertentu di interface maka akan di beri pin badge tersebut. Dan saya pun akhirnya mendapatkannya.
Mendapat apresiasi-apresiasi tersebut adalah hal yang menyenangkan dan seru. Keseruan lainnya adalah karena saya sudah mencapai rating tertentu, sehingga saya bisa men-down voice postingan akun lain yang berperilaku agak ngawur atau nimbrung di sebuah diskusi tetapi tidak nyambung. Tidak tanggung-tanggung, saya bisa men-down-voice hingga 12 strage.
Menjadi Bagian dari Generasi Larva
Pada interface dengan nama akun @noegeese milik Mas Sabrang, Mas Sabrang pernah menuliskan ulang sebuah catatan di masa lalunya yang pernah ia tuliskan di website kompas.com 18 Mei 2008 mengenai kegundahan dan kegusarannya pada waktu itu tentang wajah indonesia yang memiliki wicked problem. Yakni masalah kompleks yang tidak mungkin dapat dipecahkan menggunakan cara kerja dan konsep berpikir dengan meneruskan gagasan dari generasi-generasi sebelumnya.
Berangkat dari pemikiran tersebut terbesitlah sebuah ide untuk memotong generasi dengan membuat sebuah ekosistem dan pengkondisian yang berbeda dari generasi sebelumnya. Maka inilah realisasi dari mimpi 13 tahun lalu yang saat ini. Dan saya serta pengguna yang lain sejatinya sedang berada di sebuah wahana inkubasi untuk menjadi generasi larva yang akan meneruskan estafet dalam membentuk ekosistem yang Lebih baik dari ekosistem sebelumnya. Bukankah ini adalah peran yang membanggakan?
Melahirkan Para Penjaga Ilmu
Butuh kejelian pandang, konsentrasi dan daya tahan serta energi fokus yang ekstra sabar dalam mendiskusikan keilmuan yang berat-berat agar arah perbincangan menjadi konvergen menuju ke satu titik kesimpulan. Supaya mendapatkan keutuhan. Juga supaya hasil diskusi clear bagi semua pihak. Sungguh membutuhkan kemampuan mengayomi dan mengakomodir begitu banyak angle dari segenap yang terlibat di dalam Sinau Bareng online ini.
Dengan kita mau mencoba memahami secara luas dan mendalam apa yang dimaksudkan oleh anonim lain pada sebuah diskusi, maka kita telah menghidupkan metakognitif dalam diri. Hal tersebut sangat bermanfaat untuk menjadi manusia yang lebih bijaksana, luwes tetapi tetap menjaga presisinya sebuah ilmu.
Pada kesempatan tertentu saya pernah melakukan percobaan untuk menguji interaksi anonim-anonim yang expert dalam menjaga keilmuannya di ruang kajian yang menjadi potensial kekuatannya. Ternyata memang setiap anonim sudah mempuyai pos-pos penjagaannya dalam merespons siapa saja yang mampir di ruang kajian tersebut. Seolah-olah ada peran penjaga ilmu di sana.
Srawungnya Kebermanfaatan
Apalah arti sebuah pengetahuan jika tidak action. Tindakan nyata adalah pintu dari hadirnya sebuah manfaat. Tidak ada gunanya jika menjadi orang yang pandai di suatu bidang keilmuan tertentu, tapi tidak mau membagi kepandaiannya. Bukankah ilmu akan bertambah pemahamannya jika diajarkan dan dibagikan kepada orang lain?
Berbagi ilmu tidak kalah bermanfaat dari berbagi uang dan sembako. Ya, seperti itulah ekosistem ruang publik di Symbolic.id yang anonim-anonim di dalamnya akan saling menyerap dan saling berbagi ilmu kepada siapa saja yang ingin bertumbuh.
Sehingga semuanya berlomba-lomba membangun reputasi kebermanfaatan yang efeknya adalah kebermanfaatan itu bergulung-gulung semakin besar dan semakin besar layaknya bola salju.
Emergence dari Pengorbanan
Potensi superpower yang dimiliki manusia yakni bagaimana ia mampu melahirkan genuinitas gagasan atau emergence. Sebuah emergence akan lahir ketika seseorang mau untuk berkorban.
Mengorbankan hari ini untuk visi besar di masa depan. Mengorbankan zona nyaman untuk melahirkan perubahan menjadi lebih baik. Mengorbankan keajegan untuk mengerjakan kerja-kerja penumbuhan diri. Maka teruslah bertumbuh, teruslah bersinar. Lets grow! Lets glow!