CakNun.com

Sinau Pinter Ndunya Pinter Akhirat

Damar Kedhaton
Waktu baca ± 2 menit

Ana dina ana upa. Demikian pepatah Jawa mengatakan, yang artinya ialah ada hari ada nasi. Makna lengkapnya dari unen-unen tersebut adalah selama kehidupan masih berlangsung, selalu saja ada rezeki yang menyertai setiap harinya. Dengan bekal itu, seharusnya, terbitnya optimisme di dada setiap mengawali hari untuk ngupadi kabetahaning agesang, adalah hal yang niscaya.

Setelah menjaga husnudzon, perjuangan berikutnya ialah mengejawantahkan seperangkat konsepsi shiddiq, amanah, tabligh dan fathonah. Betapa kita perlu menuntut diri untuk bersungguh-sungguh dalam menjalankan peran, menjamin keamanan atas apa yang diamanatkan pada kita, menyampai-teruskan keberlangsungan proses, hingga membuahkan kelantipan fathonah.

Di tengah kehidupan di dunia yang serba tidak menentu, ketangkasan dalam menghadapi rumitnya beragam permasalahan hidup perlu ditegeni. Apalagi dalam budaya modernisasi yang berkembang cukup pesat belakangan ini. Maka, tak ayal kesadaran kita perlu diarahkan menuju ke sana; barangkali kewajiban dan tanggung jawab perlu ditanamkan. Hal tersebut tidak lain kita niatkan untuk kesejahteraan hidup, sebagai satu kesatuan dalam tangga penghambaan pada-Nya. Tentu saja kita bersyukur apabila kita diberikan kesanggupan untuk meningkatkan kadar kebermanfaatan semisal ; luberan kesejahteraan tak sekedar dalam lingkup keluarga dan sanak famili namun juga meluas jangkauannya hingga ke tetangga terdekat kita.

Kemudian, apa keterkaitannya dengan tema yang akan kita sinaui pada edisi kali ini, yaitu Sinau Pinter Dunya Pinter Akhirat?

Tepat beberapa bulan yang lalu kita diingatkan dengan tegas oleh Mbah Nun, bahwasanya “Koen saiki ya kudu pinter dunya, rek. Aja mung wiridan ambek sholawat thok!

Pada tiap masing-masing individu, bekerja untuk menafkahi keluarga adalah hal yang wajib. Bukan karena melulu soal mengumpulkan materi duniawi, melainkan untuk menghidupi penghidupan.

Dalam momentum milad Damar Kedhaton yang ke-lima, telah tiba bagi kita untuk melingkar kembali; melebarkan, meluaskan, dan mencakrawalakan pengetahuan menuju titik paling presisi. Dengan tetap dalam payung Al-Mutahabbina Fillah dan semangat berkesadaran wa laa tansa nashiibaka minad dunya, mari bersama berkenduri untuk saling mengisi dan melengkapi di Majelis Ilmu Telulikuran Damar Kedhaton pada: Kamis, 9 Desember 2021 Pukul 19.23 WIB Di Balai Desa Racikulon, Kec.Sidayu, Gresik.

Lainnya

Mosok Dijajah Terus Ker?

Mosok Dijajah Terus Ker?

21 April 2015, dinginnya kota Malang tak mengurungkan niat dulur-dulur Maiyah Rebo legi untuk tetap berkumpul di beranda masjid An-Nur Politeknik Negeri Malang.

Nafisatul Wakhidah
Nafisatul W.
Kembul Malaikatan

Kembul Malaikatan

Malam ini 31 Desember 2016 yang bertepatan pula dengan malam tahun baru, Majlis Gugur Gunung mengadakan hajatan berupa tancep kayon.

Majelis Gugur Gunung
Gugur Gunung
Tadarus Limolasan
Tadarus Limolasan

Paceklik

Paceklik