CakNun.com

Semua Itu Untuk Menjaga Semuanya

Ahmad Syakurun Muzakki
Waktu baca ± 1 menit
Dok. ASM

Tadi malam (11/03/2021), Mocopat Syafaat kami selenggarakan ‘diam-diam’ —situasi pandemi yang belum jelas membuat kami harus tetap menjaga prokes. Menjaga hati para tetangga. Tidak melebihi jam 00.00. Tidak melakukan publikasi. Sound volume diperkecil dan sebagainya. Yang kami undang pun hanya sekian puluh orang dari para pecinta Mocopat Syafaat.

Praktis, di masa pandemi ini, Mocopat Syafaat hanya libur ketika awal pandemi yaitu Maret 2020. Sejak bulan berikutnya, April 2020, Mocopat Syafaat kami selenggarakan di Rumah Maiyah dengan cara online. Dengan waktu pelaksanaan acara yang sengaja kami acak. Ini bukan niat upaya mengelabui para jamaah. Tapi ini semua semata-mata untuk menjaga semuanya.

Secara virtual acara Mocopat Syafaat selalu kami persembahkan untuk jamaah di mana saja di channel Youtube CakNun.com setiap tanggal 17 malam.

Kita semua kangen dengan Mocopat Syafaat seperti tahun-tahun yang lalu. Di halaman TKIT Alhamdulillah. Menikmati angkringan yang berjejer di jalan-jalan Kasihan. Tidur di aula Alhamdulillah sampai selesai acara. Mojok ngobrol di kebun-kebun gelap sekitar TKIT Alhamdulillah. Melingkar akrab menyimak uraian Mbah Nun. Musik KiaiKanjeng dan puisi rusak-rusakan Mustofa W. Hasyim. Entah kapan itu bisa kita mulai lagi. Semoga tidak lama lagi.

Lainnya

Rahmatan lil ‘Alamin-nya Mannna?

Rahmatan lil ‘Alamin-nya Mannna?

Setelah diawali dengan pembacaan ayat suci Al Qur’an dan lantunan beberapa sholawat, Cak Nun langsung naik ke panggung bersama dengan beberapa sahabat-sahabat lama yang aktif di Persada Studi Klub (PSK) yang dua hari sebelumnya mengadakan acara peringatan 47 tahun PSK di Rumah Maiyah Kadipiro.

Kenduri Cinta
Kenduri Cinta

Topik