Perahu Nuh Akhir Zaman
Di akhir zaman ini manusia akan mengalami seleksi alam sebagaimana yang telah terjadi pada masa-masa sebelumya. Namun keadaan tantangannya berbeda dengan masa silam.
Kita diwarisi peradaban yang sudah mengalamai degradasi sekaligus mewarisi ilmu-ilmu pengetahuan yang telah maju dan disempurnakan. Manusia sebagai subjek pengelola alam sebebas-bebasnya berbicara, mengeksplorasi alam, mengakses data, membuat bangunan, membuat peraturan, namun Tuhan tidak menyukai hamba-Nya yang berlebihan-lebihan. Maka dari itu Tuhan telah finish memberi batasan melalui Sabda Utusan dan kitab suci-Nya.
Manusia yang akan selamat dari seleksi alam atau digulungnya bumi nanti adalah yang mampu menjadi tujuan dari penciptaan itu sendiri/Khalifah fil ardhi, yang mampu dan mau menggunakan akal, hati dan perangkat fisiknya dengan presisi, paham kondisi dan momentum dalam mengelola alam dan kehidupan.
Mereka akan dipisahkan dari manusia lainya dengan perahu Nuh akhir zaman, yaitu perahu Maiyah yang Tuhan bangun dengan kayu cinta, pasaknya ketauhidan, layarnya kejernihan pikiran, talinya persaudaraan, bahan bakarnya zikir, dan ketaqwaan sebagai kendaraan keselamatan di genangan banjir kehancuran.