CakNun.com

Menyimak Kata Hati

Sabrang Mowo Damar Panuluh
Waktu baca ± 1 menit

Sebenarnya yang bisa berkata-kata itu akal. Kalau hati tidak mengatakan apa-apa. Hati hanya merasakan. Perasaan sedih itu sudah eksis sebelum ada kata sedih, misalnya. Itu kenapa jangan menunggu hati berkata. Kita sebaiknya belajar merasakan terlebih dahulu.

Bagaimana mendengarkan kata hati?

Lihatlah sesuatu sebagai apa adanya. Kelihatannya ini sederhana. Tapi itu tingkat yang menurut saya sangat susah. Karena saat kita melihat sesuatu, itu pasti muncul sebuah konsep di dalam pikiran kita.

Kalau Islam mengajarkan ikhlas, mengajarkan berserah kepada Tuhan, sesungguhnya itu membuat kita berada dalam posisi melihat sesuatu sebagai apa adanya.

Memang membuat jarak dengan diri sendiri itu tidaklah mudah. Namun, setahu saya, mendengarkan kata hati itu harus berani “menghentikan pikiran” di kepala. Bukan berani, tepatnya, tapi bisa menghentikan “cerewetnya otak”.

Lainnya

Belum Aqil Baligh

Belum Aqil Baligh

Media-media ribut soal hak anak. Ada situasi yang membuat anak-anak kehilangan hak bermain, hak ...

Emha Ainun Nadjib
Emha Ainun Nadjib
Eksis

Eksis

Diversifikasi dan spesifikasi setiap entitas yang tiada batasnya sungguh mengekspresikan keagungan Tuhan.

Muhammad Nursamad Kamba
M.N. Kamba