CakNun.com

Manusia Bersandiwara, 6

Toto Rahardjo
Waktu baca ± 1 menit

Orang-orang kecil akan semakin kecil dan rentan dikuasai manusia-manusia serakah, rakus, irasional.

Pendidikan yang seharusnya menjadi fondasi utama pembebasan malah kontraproduktif. Pendidikan bukanlah rahim bagi pembelajar, melainkan pabrik pencetak mesin yang siap dipekerjakan industri.

Kita tidak dinilai sebagai manusia, melainkan angka statistik yang akan memenuhi kebutuhan pos-pos industri di seluruh belahan dunia. Stereotype yang dibentuk modernisasi tentang perbedaan desa dan kota menjadi bara yang terus menyala, membakar semangat warga desa untuk pergi ke kota mencari penghidupan. Arus perpindahan manusia dari desa ke kota mungkin sekilas terlihat sebagai angin segar, sebab warga desa dianggap dapat hidup lebih layak.

Kenyataannya, desa kehilangan anak-anaknya. Tak banyak yang akhirnya putus asa hidup di desa, tergiur oleh kemilau modernitas di kota. Ketimpangan gender juga jadi problema. Akhirnya perempuanlah yang merasakan dampak tak enak di dunia yang sangat laki-laki.

Toto Rahardjo
Pendiri Komunitas KiaiKanjeng, Pendiri Akademi Kebudayaan Yogyakarta. Bersama Ibu Wahya, istrinya, mendirikan dan sekaligus mengelola Laboratorium Pendidikan Dasar “Sanggar Anak Alam” di Nitiprayan, Yogyakarta
Bagikan:

Lainnya

Kondisi Manusia

Kondisi Manusia

Kita harus belajar apa artinya menjadi manusia. Karena, di sekolah, tidak ada yang mengajarkannya.

Toto Rahardjo
Toto Rahardjo

Topik