CakNun.com
Wisdom of Maiyah (81)

Maiyah Barometer Saya

Riki Rahman
Waktu baca ± 1 menit

Sudah lima tahun terakhir Maiyah telah menemani saya dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Mungkin waktu yang terbilang singkat jika dibandingkan teman-teman Maiyah lainnya. Tetapi perjalanan hidup saya lima tahun terakhir ini sangat berkesan bagi diri saya. Dimulai dengan berikrar pada diri saya sendiri setelah lulus SMA untuk tidak ikut menjalani kehidupan “normal” seperti kebanyakan teman-teman yang lain.

Tanpa direncanakan, tahun 2015 Allah merespons ikrar tersebut dan memperjalankan saya untuk pertama kalinya ke Kediri Jawa Timur. Di sanalah saya mulai mengenal Maiyah melalui teman-teman yang satu Camp di Pare, Kampung Inggris. Sejak saat itu Maiyah selalu menjadi barometer saya dalam merespons suatu peristiwa yang saya hadapi.

Tidak perlu waktu lama untuk membuka diri saya untuk menerima nilai-nilai Maiyah, karena semua nilai yang terkandung di dalamnya bagi saya adalah komponen-komponen penting di dalam hidup setiap manusia. Terutama di titik-titik terendah dalam hidup saya, Maiyah membimbing kesulitan-kesulitan yang saya tempuh menjadi jalan menuju hikmah dalam setiap rintangan yang selalu datang dan pergi silih berganti.

Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Mbah Nun yang sudah memperkenalkan dan menemani saya untuk melepaskan diri dari belenggu-belenggu kehidupan yang sebelumnya telah memenjarakan akal dan pikiran saya.

Lainnya

Maiyah untuk Umat Manusia

Maiyah untuk Umat Manusia

Tahun 1996 saat masih SMA terpaksa diseret seorang kawan untuk hadir di pengajian Maulid Nabi di Tugu Pahlawan Surabaya.

Dedy Tri Kristanto
Dedy Tri K.
Exit mobile version