Yaumul Huzni Masyarakat Maiyah Cirrebes
Senin, 07 September 2020. Jamaah maiyah nusantara mengalami duka mendalam karena ditinggalkan oleh ibu gurunya yang telah mengajari bagaimana mencintai Kanjeng Nabi hingga sampai akhir wafatnya. Beliau adalah Bunda Cammana, penggiat shalawat di daerah Mandar yang wajahnya tetap bersinar di hati kami, karena frekuensi cahaya kerinduanya pada kekasihnya, yaitu Rasulullah Saw.
Jika Rasulullah pernah mengalami tahun kesedihan atau ’aamul huzni karena ditinggalkan kekasihnya yaitu Sayyidah Khadijah, dan juga ditinggalkan oleh pamanya yaitu Abu Thalib. Maka pada hari ini, kami Masyarakat Maiyah Cirrebes mengalami hari kesedihan “yaumul huzni”, karena kami bukan hanya ditinggalkan oleh Bunda Cammana sang Pecinta Rasulullah saja, melainkan juga ditinggalkan oleh anak Kekasih Rasulullah Saw. Dia adalah adik kami, ananda Subriyan. Seorang anak yang dengan kasih sayang Allah diberi kekurangan dalam jasadnya. Namun diberi keutamaan bagi siapa saja yang mencintainya.
Ananda Subriyan sering berkumpul dengan beberapa sahabat Masyarakat Maiyah Cirrebes dalam kegiatan pendidikan dan bakti sosial. Ananda Subriyan juga pernah kami ajak maiyahan secara langsung bersama Mbah Nun dan KiaiKanjeng, tepatnya di halaman Masjid Baiturrahman desa Barisan kecamatan Losari kabupaten Cirebon, pada tanggal 23 Agustus 2019. Ketika kami ajak ananda Subriyan agar bisa bermesraan langsung dengan Mbah Nun diatas panggung Maiyahan. Sungguh syukur alhamdulillah, Mbah Nun langsung mengeluskan tangannya pada pundak ananda Sahriyan dengan seraya berkata, “Bangunlah apa yang masih bisa dibangun”. Dan sekarang, bertepatan dengan hari wafatnya Bunda Cammana, ananda Subriyan sudah tidak bisa lagi kembali membangun apa yang harus dibangunnya di dunia, karena sekarang ia sudah berada di pangkuan Allah Swt.
Mbah Nun sering berkata kepada kami anak cucunya untuk berdoa agar diberi kekuatan, dan bukanya meminta pengurangan beban kesedihan atau kesengsaraan. Jika Rasulullah di tahun kesedihanya mengalami badai ancaman dan tekanan kekejaman oleh orang-orang kafir yang semakin memburunya, karena orang-orang kafir tersebut mengetahui kalau Rasulullah sudah tidak lagi bersama pamanya yaitu Abu Thalib yang sangat melindunginya. Maka Allah yang melindungi Rasulullah secara langsung, dan memberikanya kekuatan yang sangat dahsyat, yaitu lewat perjalanan cinta “Isra mi’raj” Rasulullah Saw, menuju pertemuan agung dengan Sang Maha pemberi kekuatan, yaitu Allah Swt.
Maka pada hari ini. Di hari kesedihan kami ini. Kami masyarakat Maiyah Cirrebes meminta kepada Allah Swt, dengan didahului pembacaan Q.S Yaasin dan doa bersama. Agar bunda Cammana sedang bahagia bersama kekasinya, yaitu Rasulullah Saw. Sebagaimana Siti Khadijah yang sangat mencintai Rasulullah Saw. Dan juga semoga Allah Swt mengumpulkan ananda Subriyan untuk bermesraan bersama Rasulullah, sebagaimana Rasulullah mencintai kekasihnya dengan mesra, yaitu orang-orang yang lemah.
Hari ini kami sungguh menundukan diri kepada Allah SWT, agar mendapatkan bimbingan langsung untuk mencintai kekasih-Nya, serta diberi kekuatan dan kemenangan sejati, seperti apa yang dikatakan Rasulullah ”Innama tunsharuna waturhamuna waturzaquna bidu’afaaikum”, sesungguhnya kami akan diberi pertolongan, diberi kasih sayang dan diberi rizki, sebab dengan perjuangan kami menemani dan memperjuangkan orang-orang lemah yang ada diantara kami.