CakNun.com

Umur Barokah Yai Tohar

Hilmy Nugraha
Waktu baca ± 2 menit

“Mungkin salah satu alasan kenapa kami (Toto Rahardjo dan Emha Ainun Nadjib) dipertemukan dan awet dalam berteman adalah karena kami sama-dama orang desa dan drop out dari sekolah,” ucap Pak Toto suatu ketika.

Gurat wajahnya tegas. Sisa-sisa kerja kerasnya sewaktu muda. Pengalaman hidup mematangkannya. Dalam hal mengolah forum, saya salut kepada Pak Toto atau biasa dipanggil Yai Tohar. Berulang kali saya menyaksikan di dalam forum, beliau mampu menjadi penyeimbang banyak narasumber maupun perespons. Forum Maiyahan hingga forum diskusi resmi ala kuliahan. Sebab barangkali fadhilah beliau di bidang fasilitasi.

Kalau orang mengira Pak Toto lebih dekat ke gagasan ateis, bagi saya itu salah besar. Gagasan mengenai masyarakat Madinah ada di dalam kepalanya. Pergi umrah bukan hanya perjalanan spiritual, tapi juga riset sejarah, bagaimana Kanjeng Nabi mengorganisasi ummatnya dalam berhijrah dari Mekkah ke Madinah.

Maiyah itu urip bebrayan. Itu gagasan Pak Toto. Gagasan tersebut diterjemahkan melalui konsep laboratorium pendidikan bernama Salam. Salam adalah sebuah pendidikan informal yang berdiri sejak 1988, di desa Lawen, desa kampung halaman Pak Toto. Salam sendiri menjadi ujung tombak manifestasi Pak Toto mengenai gerakan sosialnya.

Bagi kita yang muda, mungkin perubahan sosial harus dilakukan secara besar-besaran, massif dan sistemik. Tapi, bagi kematangan Pak Toto, perubahan sosial dikerjakan melalui kerja-kerja pengorganisasian dalam skup kecil. Pak Toto memberikan contohnya di Salam, bagaimana dia bisa mengorganisasi 500 orang, dari murid, orang tua murid, fasilitator, dan kerabat Salam, untuk bisa menciptakan urip bebrayan.

Terimakasih Pak Toto telah turut membersamai kami di simpul Maiyah. Hujan deras nilai dari Mbah Nun, diterjemahkan khusus dengan sistematisasi organisme oleh Pak Toto. Kerja-kerja nyata dalam dekonstruksi nilai.

Di usia 61 tahun, Pak Toto masih menemani kami, anak-anak muda yang tengah menyerap nilai-nilai Maiyah. Beberapa waktu lalu, beliau mendampingi beberapa karang taruna di Banyumas, untuk mengimplementasikan gagasannya mengorganisasi masyarakat desa untuk mandiri dan berdaya di wilayah sendiri.

Sehat selalu Pak Toto, barokah untuk umur 61 tahunnya.

Lainnya