Terasingnya Agama dari Realitas Kehidupan
Agama jadi terasing dari realitas kehidupan ini, boleh jadi, disebabkan oleh perspektif agama terhadap kehidupan: Bahwa apa pun yang tidak ada kaitannya dengan sistem keimanan dan peribadatan tidak dikategorikan sebagai bagian dari agama.
Seseorang yang menghabiskan umurnya dalam laboratorium penelitian untuk menemukan teori-teori atau hukum-hukum alam — yang dapat memberikan manfaat besar bagi kehidupan — tidak dinilai sebagai kegiatan keagamaan, hanya karena tidak ada kaitannya dengan sistem peribadatan. Seseorang yang “ngompos” musik atau lukisan yang dinikmati banyak orang dalam kurun waktu yang panjang, bahkan ada yang menjadi karya legendaris, tidak dinilai sebagai bagian dari keimanan dan peribadatan.
Demikian yang terjadi dalam berbagai bidang kehidupan yang lain: pertanian, perkebunan, perdagangan, dlsb.